Sunday 1 May 2016

Mendaki Gunung Argopuro via Baderan - Bremi (Jalur Terpanjang Pulau Jawa)

Gunung Argopuro adalah gunug yang sudah tidak aktif lagi yang memiliki ketinggian 3.088 mdpl. Gunung Argopuro meruapakan gunung dengan jalur pendakian terpanjang pulau Jawa. Rata-rata pendaki menempuhnya dalam waktu 5 hari 4 malam dimulai naik via Desa Baderan, Sumbermalang, Situbondo, kemudian turun via Desa Krucil, Bremi, Probolinggo.

Untuk mendaki gunung argopuro via Baderan kita bisa naik bus menuju terminal Probolinggo, kemudian naik bus lagi menuju Besuki turun di Pasar atau terminal Besuki. Dari terminal Besuki kita naik ojek menuju basecamp di Desa Baderan dengan perjalanan sekitar 30 menitan.

Di basecamp kita langsung mengurus perijinan dengan biaya perhari 20 ribu/perorang dan 30 ribu/perorang jika hari libur. Berkas yang perlu kita siapkan adalah KTP. Setelah itu kita harus tanda tangan di atas materai sekaligus di foto di depan basecamp oleh bapaknya sebagai dokumen mungkin. 

Biasanya oleh bapak penjaga basecamp kita disarankan untuk berangkat pagi hari sebelum jam 12 siang, paling siang jam 10 an. Jika suda terlalu siang kita disarankan untuk menginap dan berangkat besok pagi. 
Beliau juga memberi saran untuk mendaki paling tidak 5 hari untuk normalnya.


Basecamp - Pos Mata Air 1 (4 - 6 jam)



Dari basecamp menuju Pos 1 atau Pos Mata Air 1 kita melewati jalan makadam yang awalnya cukup landai kemudian terus sedikit demi sedikit semakin naik dan mengitari bukit. Disini kita akan sering bertemu warga yang biasanya mencari rumput.




Sehabis jalan makadam, perjalanan cukup naik melewati rimbunan semak-semak atau rumput-rumput dengan jalan setapak dimana di tengah jalan terdapat seperti bekas ban sepeda motor. 
Jika musim hujan, jalan akan sangat licin dan juga akan terdapat banyak cacing tanah yang bertumpukan di tengah jalan.




Perjalanan akan terus naik sampai kita benar-benar sampai di atas bukit dan mulai memasuki hutan dimana pohon-pohon rimbun, dimana samping kanan kita jurang yang dipenuhi kabut. Di perjalanan kita juga akan sering mendengar suara gemericik air, mengingat argopuro banyak sekali sumber mata air di setiap bukitnya.




Tak lama setelah itu kita akan sampai di Pos Mata Air 1. Di Pos ini terdapat Sumber Mata Air yang sedikit turun kebawah. 


Pos Mata Air 1 - Pos Mata Air 2 (1 - 2 jam )

pos mata air 1

Di Pos Mata Air 1 kita bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Tempatnya cukup luas dan datar serta terdapat sumber mata air.


Dari Pos Mata Air 1 ke Pos Mata Air 2 membutuhkan waktu sekitar 1 - 2 jam perjalanan dengan medan masih sama melewati atas pinggiran bukit. Sekitar 2 tanjakan kita akan sampai di pos mata air 2. 


Pos Mata Air 2 - Cikasur ( 4 - 6 jam )

pos mata air 2

Di pos mata air 2 ini saya kurang begitu tahu apakah ada sumber air atau tidak karena saya waktu itu tidak berhenti lama, tapi menurut beberapa sumber jika di musim kemarau sumber air kering.
Di tempat ini kurang ideal untuk mendirikan tenda karena tempatnya tidak luas.

Berjalan cukup landai dan kemudian setelah itu menuruni bukit kita akan sampai di sabana pertama. Tidak tahu apa nama sabana ini, tapi yang jelas ini bukanlah sabana Cikasur. 


sabana 1


Dari sabana ini medan kembali menanjak memasuki hutan lagi. Setelah itu kita akan keluar lagi dari hutan dan menjumpai sabana yang sangat luas. Tapi itu bukan sabana Cikasur. 


sabana 2



Setelah melewati sabana 2 kita masih harus kembali memasuki hutan sebelum akhirnya kita keluar lagi dan menjumpai sabana ketiga. Kita tidak sempat mengambil foto sabana 3 karena waktu itu sangat berkabut.

Dari sabana 3 perjalanan ke Cikasur sudah tinggal sebentar lagi dengan medan yang landai. Kita memasuki hutan lagi dan hingga akhirnya kita bertemu dengan sabana yang ke 4 yaitu Cikasur. 

Cikasur - Cisentor ( 3 - 4 jam )

sumber air cikasur

Ketika kita memasuki sabana Cikasur kita akan menemukan sumber air yang begitu jernih dan segar airnya. Di sepanjang aliran sungai terdapat banyak sekali selada air yang bisa kita gunakan untuk memasak.

Kita mungkin juga akan menemui warga yang sedang mencari selada air untuk dijual.

pohon ditengah cikasur yang biasa digunakan untuk tempat camp


Cikasur adalah padang rumput yang sangat luas yang dulu katanya adalah sebuah bekas bandara pada jaman Belanda. 
Di situ terdapat sebuah tanda atau petunjuk menuju Cisentor.

petunjuk arah menuju Cisentor

Untuk menuju Cisentor kita mengambil arah sesuai petunjuk dengan jalan awal mulai menanjak dan memasuki hutan atau pepohonan. 
Perjalanan akan seperti di awal, yakni keluar masuk hutan dan sabana dengan medan yang sedikit naik dan terkadang landai.

Setelah itu perjalanan akan mengitari pinggiran bukit dimana ditumbuhi pohon-pohon besar. Kemudian menuruni bukit dan melintasi sungai dimana di atas sungai itu terdapat sebuah pondok dan pondok itulah Pos Cisentor.




Perjalanan dari Cikasur menuju Cisentor membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam.


Cisentor - Rawa Embik ( 2 jam)

Pos Cisentor ini adalah pertemuan jalur Bremi dengan Jalur Baderan. Namun saat ini kebanyakan pendaki sudah tidak melewati jalur ini jika lewat Bremi, karena jika lewat Bremi melewati Cisentor maka perjalanan akan sangat jauh dan mutar.

Di Pos Cisentor ini bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda.

Dari Pos Cisentor menuju Rawa Embik kita membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan perjalanan sedikit menanjak menerobos semak-semak. Setelah itu cukup landai dan menyeberangi sungai kering, melewati sabana dan keluar masuk hutan lagi. Sebelum sampai Pos Rawa Embik kita memasuki hutan yang cukup menanjak kemudian setelah itu menurun dan kita sampai di Sabana seperti rawa yang dimana disitu terdapat sumber air di bawah pohon, yaitulah Pos Rawa Embik.


Rawa Embik - Sabana Lonceng ( 1 jam)

rawa embik 

Dari Rawa Embik menuju Sabana Lonceng membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan medan yang awalnya melintasi sabana, kemudia masuk hutan menembus semak-semak. Setelah itu melipir bukit dan kita bertemu seperti pertigaan. 

Kita ambil kiri dengan jalan agak menurun. Kemudian medan mulai naik dan terus naik melewati hutan dengan pohon-pohon besar. Setelah itu kita akan sampai dan menjumpai sabana yang disebut Sabana Lonceng.


Sabana Lonceng - Puncak Hyang ( 30 menit)

sabana lonceng

Lurus saja dari sabana lonceng, kemudian di ujung ada jalan ke kanan menaiki bukit. Nah dari situ kita menaiki bukit karena di atas bukit itu adalah Puncak Hyang.

puncak hyang

Puncak Hyang - Puncak Argopuro ( 10 menit )

Dari Puncak Hyang menuju Puncak Argopuro sekitar 10 menit saja. Kita lurus saja ke arah belakang. Sedikit turun kemudian naik lagi dan sampai di Puncak Argopuro. Hati-hati karena samping kanan kiri adalah jurang.


puncak argopuro


Sabana Lonceng - Puncak Rengganis ( 20 menit )


Untuk ke Puncak Rengganis di Sabana Lonceng  kita ambil arah kiri memasuki hutan yang cukup menanjak. Sampai di atas bukit jalur landai dan sudah kembali terbuka. Disitu kita akan mencium aroma belerang karena Puncak Rengganis terdapat kawah yang masih banyak belerangnya. Perjalanan sudah tak jauh lagi tinggal naik sedikit di batu bercampur belerang kemudian sampailah di Puncak Rengganis.

Disinilah makam Dewi Rengganis. Biasanya ada penduduk yang mengirim bunga disini.

Puncak - Danau Taman Hidup ( 4 - 6 jam )


Dari puncak menuju taman hidup membutuhkan waktu 4-6 jam. Itu jika kita lewat jalur turun dari puncak hyang. Tapi jika kita lewat cisentor maka perjalanan kita akan memutar dan sangat lama.

Jadi jika kita turun dari puncak hyang, ada pertigaan arah kiri jika kita ingin kembali ke sabana lonceng dan arah turun (kanan) jika kita ingin turun.


Danau Taman Hidup - Basecamp ( 3 - 4 jam)


Dari danau taman hidup menuju basecamp kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 jam dengan medan berupa hutan yang rimbun dengan trek yang terus turun.
Hati-hati karena disini banyak sekali jalur cabang-cabang, mengingat sedikit sekali tanda, cukup ikuti jalur utama yang paling besar saja. Kebanyakan ada jalur alternatif memotong tapi ada juga jalur yang menyesatkan.

Tanda-tanda kita sudah dekat dengan basecamp adalah kita sudah keluar hutan dan masuk perkebunan dimana sudah terlihat rumah-rumah warga dari kejauhan.

Tak jauh dari perkebunan maka kita akan sampai di perumahan warga dan melewati gapura selamat datang di Taman Hidup.
Dari situ kita terus berjalan lurus sampai ke jalan raya. Di pertigaan kita belok kanan. Tak jauh dari situ kita akan sampai di basecamp bremi rumah Bapak Arifin.






Baca selengkapnya