Kita hanyalah sebuah ornamen-ornamen pelengkap dan penghias dunia. Langit sebagai atap kita dan bumi sebagai tempat kita berpijak. Dimana kita terlahir dan dimana ketika nanti kita terhapus oleh peradaban.
Alam diciptakan sebagai tempat tinggal dan juga sebagai teman setia dalam hidup kita. Alam tak pernah pergi dan tetap disini, selalu mendengar apa yang kita katakan dan kita curahkan padanya, meskipun alam tak mau menjawabnya. Sebenarnya alam bukanlah tak mau menjawabnya, melainkan meresponnya dengan sebuah tanda-tanda dan bisikan-bisikan. Alam selalu menerima kita sekalipun kita pernah bebuat salah padanya.
Buat saya, lukisan terindah adalah lukisan alam dan suara paling merdu adalah suara alam. Saat malam melihat langit yang dipenuhi gemerlap cahanya kecil disitu kita merasakan bahwa kita berada di bawah atap yang begitu luas. Kedamaian dan ketenangan membawa kita melayang bersama dengan hembusan angin.
Sungguh ini adalah satu sisi dunia yang bisa kita rasakan dengan mudah, cukup dengan keluar rumah dan pergi ke tempat yang luas dan terbuka dimana kita bisa melihat langit luas dengan jelas. Tidurlah terlentang dan sesekali pejamkan mata dan rasakan dunia ini milikmu. Rasakan dan dengarkanlah perlahan-lahan suara alam menyapamu.
Itu adalah satu hal yang saya senangi dan sering saya lakukan ketika malam hari dimana saat dunia hening dan yang terdengar hanyalah hembusan angin dan suara-suara kecil makhluk hidup. Dimana saya bebas untuk bernafas lega dan memejamkan mata sembari merasakan dunia yang begitu dekat dengan Penciptanya.
Hal kecil seperti itulah yang membuat saya merasa tenang dan kembali memiliki semangat juang untuk mewujudkan mimpi-mimpi.
Bagikan
Langit Malam dan Semesta
4/
5
Oleh
explore1ndonesia