Wednesday, 24 June 2015

Tumbuhan Survival di Alam Bebas

Mendaki gunung dan  bercengkrama dengan alam saat ini tidak dapat dipungkiri telah menjadi daya tarik yang luar biasa tidak hanya bagi pecinta alam, tapi semua kalangan dari yang muda sampai yang tua. Mendaki gunung atau melakukan aktivitas yang berhubungan dengan alam tentunya harus mempunyai persiapan dan kesiapan yang baik. Hal ini dikarenakan semua bisa saja terjadi di alam tanpa kita bisa menduganya. Oleh karena itu mengantisipasi dan mencegah hal-hal buruk terjadi itu lebih baik.


Jika kita berjalan dan melangkah di alam liar salah satu hal buruk yang kemungkinan sering kita alami adalah kehabisan makanan dan minuman. Nah oleh karena itu persiapan sebelum melakukan kegiatan dan bekal pengetahuan sangatlah penting untuk kita bisa menghadapi kerasnya alam dengan segala keterbatasan yang kita punya.

Nah di sini saya hanya ingin sedikit berbagi pengetahuan tentang tumbuhan-tumbuhan apa saja yang bisa kita gunakan untuk survival di alam raya, berikut ulasannya :

1. Daun Pohpohan


Daun Pohpohan mempunyai nama latin Pilea Melastomoides. Tumbuhan ini banyak sekali tumbuh di alam liar. Tumbuhan ini tentunya bisa kita makan jikalau kita sedang kehabisan makanan dan melakukan survival di alam. Tumbuhan ini juga memiliki kandungan gizi yang cocok untuk dijadikan sayuran atau lalapan. 

Daun Pohpohan memiliki ciri-ciri berwarna hijau, daunnya lebar dan pinggirnya seperti gerigi. Baunya harum dan biasanya tumbuh di daerah lembab. Saat darurat kita bisa memakan pucuk daunnya.


2. Daun Semanggi


Nah tentunya sobat sering menjumpai tumbuhan ini yang biasanya tumbuh di area persawahan. Pernahkan sobat mendengar tentang daun semanggi yang berdaun empat (four - leaf clover) yang konon bisa membawa keberuntungan? 

Untuk mengidentifikasinya, daun semanggi memiliki bentuk seperti hati dan membentuk payung di tangkainya. Daun semanggi juga dikenal sebagai tumbuhan herbal yang bisa dijadikan bahan untuk pecel dan aman dikonsumsi.

3. Cantigi

Saya rasa ini juga tidak asing bagi sobat yang suka sekali mendaki gunung. Iyah Cantigi atau Vaccinium Faringiaefolium adalah salah satu tumbuhan yang biasanya hanya dapat kita jumpai di puncak-puncak gunung. Yang lebih menarik cantigi dianggap sebagai tanaman pelindung pendaki selain bisa melindungi dari hujan dan badai, Cantigi juga bisa dimakan dan memiliki banyak nutrisi.

Bagian dari cantigi yang bisa kita makan adalah pucuk-pucuk daunnya yang berwarna merah serta buahnya yang berwarna hitam. Rasanya juga tidak terlalu mengecewakan, di lidah daun cantigi terasa segar dan sedikit asam, mengingatkan kita dengan rasanya buah belimbing. Sementara buahnya yang terasa asam dan berserat dipercaya bisa mengembalikan stamina.

4. Buah Murbei 


Haha.. pasti kebanyakan orang pernah memakan buah ini. Murbei gunung adalah salah satu tanaman sejenis beri yang biasa kita temui di gunung. Di Alun-alun Suryakencana misalnya sobat bisa menjumpainya dengan mudah. 
Buah Murbei ini berukuran kecil serupa stroberi. Buah yang sudah matang umumnya berwarna merah atau cenderung kehitam-hitaman. Selain rasa yang asam dan manis, kandungan air di dalamnya juga lumayan untuk melegakan rasa haus saat sobat membutuhkan air.


5. Pohon Pisang


Yang satu ini jelas tidak asing lagi buat sobat. Siapa yang tidak tahu pisang? Buah ini tentunya sering kita konsumsi setiap harinya. Jelas tidak sulit untuk menemukan buah pisang.

Nah di gunung memang kadang terdapat pohon pisang, tapi yang menjadi masalahnya adalah kadang tak ada buahnya. Ternyata pohon pisang tak hanya bisa dinikmati buahnya saja, melainkan bisa juga di bagian batangnya untuk di makan. Belahlah batang pisang itu dan ambil inti batangnya yang lunak. Nah inti batangnya itulah yang bisa kita makan.

6. Ciplukan


Orang sering menyebutnya Ciplukan. Buah ciplukan ini memiliki nama lating Physalis Angulata L. Tumbuhan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Tumbuhan ini sejenis tumbuhan perdu yang biasanya bisa sobat temui di daerah terbuka yang kaya sinar matahari.
Umumnya tumbuhan ini bisa kita temui sampai ketinggian 1.500 mdpl. Saat keadaan darurat tanaman ini bisa dimakan buahnya. Buahnya kecil-kecil tertutup kuncup dan rasanya manis. Tumbuhan liar ini juga cukup dikenal karena juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Biasanya orang-orang memanfaatkannya untuk tanaman herbal.


7. Rotan


Ternyata rotan tak hanya bisa dijadikan sebagai perabot rumah saja, tapi beberapa bagiannya juga bisa kita manfaatkan untuk bertahan hidup. Meski tumbuhan ini berduri tapi bagian-bagiannya bisa kita konsumsi untuk bertahan hidup. Bagiannya itu adalah pada rotan muda yang serupa rebung bambu. Bahkan di Kalimantan sering diolah menjadi masakan lezat.

Selain rebungnya, kita juga bisa memakan inti batangnya yang berduri. Bersihkan dulu durinya dan belah batangnya. Sementara buahnya yang masih muda dan berwarna kehijauan juga bisa sobat konsumsi.


8. Begonia


Begonia adalah tanaman yang umumnya sering dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Tapi ternyata begonia ini juga bisa dimanfaatkan jika keadaan terpaksa. Begonia sendiri tumbuh liar di hutan. Biasanya sering disebut Hariang Bulu. Batangnya berwarna merah dan daunnya hijau berbulu.

Meski berbulu bagian batangnya bisa kita konsumsi. Pilih batang yang masih muda, potong dan kupas bagian kulitnya yang berbulu. Selain bisa langsung dikonsumsi batangnya juga kaya dengan kandungan air.


9. Selada Air


Iyah Selada air atau Nasturtium Officinale adalah tumbuhan akuatik atau semi akuatik yang bisa kita temukan di tepi sumber air yang mengalir. Misalnya di pinggir sungai. Selain mudah ditemukan dalam jumlah besar, tumbuhan ii juga kaya dengan kandunga gizi, bahkan dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit seperti kanker. Makanya tumbuhan ini layak banget untuk dikonsumsi saat keadaan darurat.
Selada air banyak kita jumpai di Gunung Argopuro sewaktu kita mendaki. 

10. Ilalang


Ilalang? Banyak orang tak mengira kalau ilalang bisa kita gunakan untuk bertahan hidup di alam. 
Ilalang adalah tumbuhan yang umum kita jumpai tumbuh liar di mana saja, mulai dari daerah penduduk sampai di jalur pendakian. Tapi siapa tahu kalau tumbuhan ini ternyata bisa kita manfaatkan untuk dikonsumsi. 
Kita bisa mengambil akarnya yang berbentuk umbi. Jika kita makan rasanya manis.


Di alam berarti kita harus bisa bersyukur dengan segala kekurangan yang kita miliki. Alam akan mengajarkan bagaimana kita untuk berjuang dan bertahan di dalam keterbatasan. Kita dituntut lebih jernih untuk berpikir. Kita dituntut untuk lebih mensyukuri apa yang kita miliki. Bagaimana memanfaatkan apa yang ada adalah bagaimana kita bisa tetap hidup.

Bagikan

Jangan lewatkan

Tumbuhan Survival di Alam Bebas
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.