Monday, 13 June 2016

Biarkanlah Ku Berhenti dan Cukup Mencintaimu Dalam Diam

Awalnya saya menganggap dan berpikiran bahwa semuanya akan berakhir seperti biasanya, tetap baik-baik saja. 
Namun nampaknya kali ini tidak. Semuanya nampak akan berakhir sekarang. Benar-benar berakhir.

Sebenarnya saya tidak ingin berhenti, bahkan sebenarnya memang saya takkan bisa berhenti. 

Tapi apa boleh buat, saya harus mencobanya.
Bukannya saya lelah, tapi semua ini nampak takkan ada hasil.
Saya tidak pernah lelah menyayangimu, tapi saya lelah ketika ini semua hanya berjalan seperti ini terus.

Ketika egomu dan egoku masih saja tidak pernah mau mengalah.

Masih memegang prinsip masing-masing.
Saya sadar, bahwa memang saya lah yang seharusnya mengalah. 
Dan semenjak itu saya mulai mencobanya. Tapi nampaknya itu sudah tak bisa, ternyata memang sudah terlambat.

Sepertinya memang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Semua ini percuma saja, hanya bakalan berujung sia-sia.
Harus seberapa keras lagi saya berjuang memperbaikinya?
Atau memang sudah tertutup rapatkah, atau memang sudah tidak ada harapan lagi semuanya tuk kembali?

Sebenarnya kamu terlalu berarti. Kamu wanita pertama yang membuat saya merasa istimewa.
Kamu adalah wanita yang menggenggam hatiku begitu erat.
Kamu adalah wanita berbeda yang selalu saya cari dan saya impikan.
Kamu adalah motivasi buatku.


Ketika kamu mengatakan ini dan itu. Disitu saya merasa tertantang, disitu hari-hariku terbayang akan ucapanmu.

Saya harus bisa mewujudkannya.
Selalu terbesit dalam diriku bahwa saya harus bisa menjadi yang engkau selalu yakinkan padaku.
Saya begitu takut jika nanti saya tidak bisa menjadi apa-apa, apalagi menjadi yang seperti kamu inginkan.
Saya takut keyakinanmu tentangku lambat laun akan luntur dan kamu menyesal.
Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Saya hanya bisa berusaha merubah dan menjalani hidup.
Terus mencari kesiapan supaya nanti benar-benar siap untuk memintamu.
Seperti yang pernah kamu bilangkan.

Yang bisa saya lakukan saat itu hanyalah sebatas hal sederhana yang mungkin orang lain sangat mudah untuk melakukannya juga.

Saya tak bisa melakukan hal yang luar biasa.

Benarkan itu tidak berarti apapun? Karena setiap apa yang pernah saya lakukan selalu tidak pernah ada nilainya dimatamu.



Entahlah, tapi kekuatan saya untuk bertahan juga akan habis, jika setiap kali tak ada hasil dari apa yang telah saya pertahankan.
Nampaknya kali ini saya harus benar-benar menerima kenyataan, merelakan apa yang saya sayangi pergi.

Ini yang terbaik!
Sesulit apapun saya akan mencoba. Tapi maaf jika saya harus menghindarimu, menghidari segalanya tentangmu. Karena mungkin pergi dari segala hal tentangmu adalah cara terbaik untuk terbiasa hidup tanpa bayangmu.

Bukannya saya tak mau menjadi teman, tapi sejenak ijinkan saya untuk pergi jauh darimu. Hingga semua bisa kembali seperti semula, ketika tak ada rasa sayang yang tumbuh.

Biarkanlah saat ini saya cukup menyayangimu dalam diam, tanpa berkata-kata lagi, karena memang ku tak sanggup berkata dihadapanmu.




"Sebuah artikel yang baru sempet terpostkan".

Bagikan

Jangan lewatkan

Biarkanlah Ku Berhenti dan Cukup Mencintaimu Dalam Diam
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 comments:

Tulis comments