Saturday, 21 January 2017

Bertahan ataukah Pergi??

Hei kamu seseorang yang selalu tiba-tiba datang kemudian sering lenyap begitu saja di kehidupanku. 
Malam ini pikiranku kehadiran lagi oleh sosokmu yang tiba-tiba datang. Sudah berapa malam tidurku tak lagi nyenyak, hari-hariku tak lagi tenang oleh tingkahmu.


Apakah kamu tau rasanya melihat seseorang yang kita sayangi selalu memberikan waktunya untuk orang lain?
Sebenarnya aku hanya butuh waktumu yang sedikit itu untuk sekedar mengucap rindu. 
Aku butuh waktumu itu untuk saling bicara layaknya dua orang yang saling membutuhkan.

Kamu adalah waktu yang selalu aku sempatkan
Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan
Kamu adalah ketidakadaan yang selalu aku harapkan

Apakah kamu masih sibuk dengan duniamu itu? 
Apakah kamu masih akan terus menjalani peranmu itu?

Apakah kamu tau rasanya saat sebuah harapan mulai tumbuh dan tiba-tiba mati begitu saja?
Iya itulah yang terjadi dan aku rasakan.
Aku tak mengerti maumu. Ketika kamu pergi, aku berusaha untuk tidak lagi memikirkan apapun tentang dirimu.
Aku mencoba menjalani semua seperti biasa. 
Aku yang sudah melupakan semua kenangan yang pernah terjadi.

Kemudian ketika semua sudah kembali seperti biasa dimana aku telah nyaman menjalani hari-hari,
dimana aku telah melupakan semua yang pernah terjadi, tiba-tiba kamu datang kembali dengan membawa harapan-harapan lagi. 

Aku tak mengerti dengan maksudmu. 
Kamu datang karena ingin pergi. Aku masih tidak paham dengan apa yang kamu katakan malam itu.

Apa itu adalah sebuah salam perpisahan, ataukah sebuah penjelasan tentang rasa yang telah menimbulkan kesalahpahaman. Aku nggak tau harus bagaimana? 
Apakah bertahan??
tetap berjuang??
ataukah hanya berdiam diri dengan semua yang terjadi?

Jika aku berjuang apa hasilnya hanya akan seperti ini, tetap sama seperti yang sebelumnya. Berjuang seorang diri tuk membahagiakan seseorang meski kebahagian itu tak pernah berbalas. Selalu tersiksa dengan sebuah penantian dan harapan yang akhirnya hanya menjatuhkan.

Sudah berapa kali aku terjatuh? Sudah banyak kali aku terjatuh sampai aku lupa bagaimana rasanya. 
Sudah berapa kali aku terbodohi dengan hal yang sama? Masih sama seperti yang kemarin, dan kini terulang lagi. Aku kembali pada kesalahan yang sama.
Mengulang dan selalu mengulang kesalahan yang selalu ku lakukan.

Apakah mencintai dalam diam adalah sebuah kesalahan??? 
Nampaknya memang begitu, diam dan tak saling memberikan kabar membuat semua menjadi salah paham, membuat semua menyimpulkan sendiri-sendiri. Aku berpikiran seperti itu dan kamupun juga berpikiran sama.

Dan akhirnya kamu pergi dengan jawaban yang kamu dapat dari dugaanmu sendiri. Begitupun dengan aku yang menganggap semuanya telah pergi, percuma aku disini, aku pun kembali melangkahkan kaki berjalan sambil melupakan apa yang pernah terjadi. Kamu pergi dengan bahagia yang telah kamu pilih sementara aku disini dengan luka yang teramat perih.

Aku tau keadaanmu sekarang, tapi aku tak tau apa yang harusnya kamu lakukan. Jangan bertanya padaku, karena semua keputusan adalah padamu sendiri. Aku tidak menyalahkanmu, tapi ini adalah hasil dari sebuah keputusan yang telah dibuat. 

Aku tak tau kamu bahagia atau tidak, tapi aku melihat bahwa kamu menikmati peranmu saat ini, meski katamu ini hanyalah pura-pura dan pelarian. 

Aku tak punya ego untuk memintamu bertahan, aku juga tidak berhak memintamu untuk pergi. Tapi aku tak bisa menjalani kasih dengan berbagi. Apalagi harus mengorbankan orang lain. Aku memilih mundur dan pergi daripada harus ada perasaan yang dikorbankan. Bukankah aku pernah melakukannya kan..

Berusahalah untuk belajar menyayangi orang yang sudah bersamamu saat ini. Bukankah itu yang kamu mau kan? 
Aku yakin kamu akan lebih bahagia ketimbang bersama denganku yang jelas keadaannya jauh tidak lebih baik dari dia. 
Daripada dengan aku yang keadaannya tak jelas dan tak menentu. Masih merangkak dan berjuang untuk meraih kesuksesan. Bukannya apa-apa, tapi jelas kamu akan kecewa jika meninggalkannya demi aku seseorang yang bukan apa-apa.

Aku pun bertanya-tanya, apakah yang bisa membuatmu menyayangiku? Diriku yang sederhana dan apa adanya ini mana mungkin bisa membuatmu begitu?
Apakah cintamu buta? sampai kamu tak melihat bahwa seseorang yang di sampingmu sekarang jauh segala-galanya ketimbang aku.

Kamu sudah memutuskan untuk belajar menerima. Lalu apakah aku salah jika mengartikannya itu pergi?
Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?
Bertahan ataukah pergi??
Jika aku bertahan apakah aku harus menambah dan menghabiskan waktuku lagi untuk menyayangi orang yang jelas sudah tidak bisa bersamaku. Bukankah kamu sendiri yang bilang kita sudah tidak ada harapan?
Meski aku menganggapnya itu terlalu pesimis, tapi aku hargai keputusanmu itu. Menyayangi adalah berjuang, dan yang kamu lakukan saat ini sudah benar, kamu memperjuangkan untuk menyayanginya. 

Yang ragu aku lakukan saat ini adalah tetap berusaha menyayangimu seperti bimbang tak berkesudahan sebab tak benar-benar ada kepastian.
Yang menyayangimu bukan lagi aku saja, tapi juga seseorang yang saat ini di sampingmu. Mungkin bahkan orang lain di luar sana dengan memperjuangkanmu lewat doanya.

Dan sekarang, apakah aku salah jika aku masih mengharapkanmu? 
Andai saja aku punya ego, aku akan menyuruhmu memilih antara dia ataukah aku, tapi sayangnya aku tak punya hal itu. 

Andaikan bisa bolehkah aku semalam saja merasakan sentuhan kasihmu sayang. Bukankah itu untuk yang terakhir kalinya sebelum engkau benar-benar pergi kan. 
Kemudian setelah itu ijinkan aku juga kembali pada hidupku yang dulu lagi. Dimana tak ada lagi bayang-bayang yang hadir menemani jiwa yang telah lelah ini. 

Biarlah sepi itu yang tetap disini, karena aku butuh heningnya untuk menemukan penggalan-penggalan puisiku yang belum kembali. 

Biarlah gelisah itu tetap ada agar aku tak pernah lupa bahwa bahagia yang sederhana itu begitu berharga.

Jika esok Tuhan kirimkan seseorang untuk mendampingi dan menemani perjalananku, maka aku harap seseorang itu tetaplah engkau, seseorang yang kini memutuskan untuk pergi.

Semoga engkau baik-baik sayang.. aku pergi bersama rasa yang mungkin akan mati. 







Bagikan

Jangan lewatkan

Bertahan ataukah Pergi??
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 comments:

Tulis comments
avatar
6 March 2020 at 20:10

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny

Reply