Sudah begitu lama nampaknya semenjak kita dulu dekat. Masih ingatkah kamu dengan malam itu?
Dimana kita duduk berdua, bercanda dan tertawa bersama. Rasanya masih ingat dimana senyuman manis dan manjamu waktu itu yang akhirnya meluluhkan hatiku.
Semuanya terasa begitu cepat hingga kini tak lagi ada sedikitpun kehadiranmu di dalam hidupku, meskipun hanya sepatah dua kata.
Dulu meskipun tak begitu sering, kamu selalu datang di sebuah malam menyapaku dengan panggilan yang begitu menggemaskan.
Menggodaku dengan manjamu, yah meskipun itu hanya sebatas pesan bukan bertemu.
Yang harus kamu tau bahwa hatiku tak pernah lagi pergi semenjak itu.
Kamu yang pernah memberiku sesuatu yang tak pernah orang lain berikan padaku. Dan akhirnyapun Riani sebuah nama ungkapan itu kusematkan padamu.
Entah kenapa setelah itu aku merasakan ada yang berbeda dengan dirimu. Ada sesuatu hal yang ku rasa kamu tutupi dariku. Kamu semakin sulit kuhubungi.
Bahkan setiap kali pesan balasanku tak pernah lagi kau balas meskipun ku selalu menunggu hingga malam berangsur pergi.
Dari itu aku mulai sadar bahwa mungkin kamu telah menemukan kehidupan baru dan kebahagiaanmu. Mungkin juga itu wujud bahwa kamu tidak ada lagi perasaan terhadapku.
Malam itu akhirnya pun datang lagi membawa rindu yang tak lagi kuhendaki. Andai saja itu pasti, tapi nyatanya itu hanyalah angan-angan lalu pergi. Takkan ada lagi rindu terobati.
Aku takut menghubungimu, aku takut mengganggumu, mungkin saja saat itu kamu dalam perjalanan menemukan kebahagiaanmu, mungkin juga itu saat kamu sedang berusaha melupakan semua yang terjadi di antara kita.
Aku takut dan aku tak tau harus berbuat apa.
Aku mengira kamu memang benar-benar telah pergi atas keinginanmu sendiri. Pergi menjauhiku.
Satu-satunya yang tersisa dari kita hanyalah bunga itu. Bahkan aku rela pergi jauh kembali untuk membawanya pulang meski ku sudah tak disana lagi. Yang ku ambil hanyalah itu, pemberianmu untuk ku bawa pulang ke rumahku.
Ketika ku melihatnya, masih saja kenangan membawa dan merasukiku , memutar semua yang pernah terjadi. Menghidupkan semua kisah-kisah yang dulu pernah kita lewati meskipun tak berulang kali.
Masa laluku telah merubah hidupku. Cintaku pada seseorang di waktu lalu membuatku semakin sulit menerima sosok wanita lagi di kehidupanku.
Betapa rapuhnya hatiku saat itu hingga sedikit demi sedikit waktu berjalan mulailah kutemukan kehidupan baruku yang sampai saat ini selalu menjadi obat dikala hatiku kembali rapuh. Aku yang sudah lebih kuat dari pada yang dulu, lebih kuat dan bahkan sangat kuat.
Zona ini sudah sangat membuatku begitu nyaman.
Kekosongan hati membuat tak ada lagi sesuatu yang sakit untuk diingat dan dirasa. Apalagi dengan sesuatu yang sampai saat ini menjadi hobi dan bagian dari hidupku.
Yah mendaki! membuatku bisa melupakan semua, membuatku merasa bebas dan sangat menikmati hidup, membuatku ingin terus bertahan dan malas untuk memulai sesuatu yang baru.
Sendiri sudahlah menjadi kebiasaan dalam hari-hariku.
Jatuh dan terjatuh di kala itu membuatku semakin terbiasa untuk bangkit. Hal itulah yang sekarang membuatku begitu kuat untuk tetap berjalan sendiri.
Saya teringat ketika dulu bagaimana rasanya ketika perjuangan tak membuahkan hasil. Hal itu membuat saya begitu malas untuk memulai hubungan lagi, ketika semuanya hanya akan menjadi sia-sia dan berujung perih.
Dalam perjalanan bukannya tak ada wanita yang datang, tapi nampaknya hati sudah terlalu sulit untuk tersentuh. Kenyamanan pada keadaan ini tak bisa membuat cinta itu menembusnya. Mereka hanya bisa membuatku jatuh tpi mereka tak tau caranya agar ku tak bisa lagi bangkit dan pergi.
Dan setelah itu datanglah kamu, seseorang yang dulu sangat disukai oleh teman baikku. Entah sekarang, tapi dulu dia sering sekali cerita padaku.
Iyah datanglah kamu, seseorang yang kusebut Riani. Kamu sebenarnya tak datang, kamu sudah hadir sejak dulu, tapi baru terasa sekali saat moment waktu itu.
Kejadian malam itu membuatku sadar betapa hangat dan nyamannya dirimu. Seseorang yang kukira tak pernah serius tapi ternyata memberiku jawaban bahwa penuh dengan cinta dan kehangatan.
Aku tak tau apa yang kurasakan malam itu, tapi hatiku begitu berdebar saat dekat denganmu. Aku mencoba untuk menepis semua rasa yang mulai tumbuh dengan sekejap. Dan akhirnya pun aku menyerah, ku benar-benar jatuh hati padamu.
Sayangnya kedekatan kita waktu itu tidaklah lama. Demi persahabatan ku merelakanmu pergi. Dan setelah itu sudah sudah tak ada lagi komunikasi sesering sebelumnya.
Tak ada lagi cerita diantara kita. Semuanya telah membisu tenggelam bersama waktu yang kian membuat semuanya menghilang. Semua yang terkenang hanya akan datang kemudian usang.
Sudah tak ada lagi sosok kehadiranmu. Bayang-bayangmu mulai menghilang dari sudut-sudut ruang. Dirimu benar-benar telah pergi waktu itu. Apa yang bisa kulakukan selain menjalani hari-hari seperti biasanya sembari melupakan apa yang telah pergi.
Entah berapa lama kujalani ini tanpa kisah cinta. Tetap bertahan dengan rasa yang sama dan selalu mencari kesibukan untuk memikirkan hal yang lain. Aku berhasil lari dari kenyataan ini. Ku temukan kenyamanan pada keadaan ini. Ku temukan cara dimana aku dapat berlari mengasingkan diri dari hal yang sudah tak kuingini.
Kamu pergi bersama dengan bayang-bayangmu. Tak ada lagi disuatu malam datang pesan sapa darimu. Kamu pergi disaat aku benar-benar begitu mengharapkanmu. Aku tak mau berpikir macam-macam, aku hanya mengira mungkin kamu sudah bersama orang lain yang bisa membahagiakanmu.
Aku mulai merasakan itu ketika pesan yang ku kirim tak lagi terbalaskan. Segala hal yang berhubungan dengan ku kamu hilangkan. Kamu putus semua akses untukku menghubungimu.
Aku sadar dan mencoba pergi dari kehidupanmu.
Aku berjalan kembali sambil mencoba merelakan apa yang telah pergi.
Aku kembali ke jalan dimana aku bisa bahagia meskipun sendiri.
Melupakanmu yang sudah bahagia disana dengan orang lain.
Aku harus rela bahwa jalan kita sudah berbeda, meski kita berada di waktu yang sama.
Aku ingin tetap mencintaimu meski harus mencintai sendirian, karena hal itulah yang saat ini aku bisa lakukan.
Di perjalanan saat ku coba untuk melupakanmu waktu itu, ada seorang wanita datang di kehidupanku. Dia adalah seorang teman baikku. Tapi entahlah, aku tidak mau membahas apa yang sudah terjadi. Itu semua terlalu panjang dan bahkan terlalu sakit untuk diceritakan.
Bukankah dia yang telah membuatmu mundur kemudian pergi?
Aku rasa kamu sudah tau siapa dia, dan bukankah kamu sudah membaca semua yang tertulis antara aku dengan dirinya.
Kisahku dengan dirinya pun sudah lama berakhir. Sama halnya dengan kamu, kisah itu begitu singkat. Hanya sedikit kenangan yang selalu menyiksa untuk diingat. Dia pergi begitu saja.
Ketika dia pernah bilang "jangan pernah menjadi bayanganku ketika kamu masih hidup dalam bayangan orang lain". Kamu tau siapa yang dia maksud?
Dia mengira bayangan itu adalah seseorang yang dulu pernah teramat kusayangi sewaktu sekolah. Kurasa kamu juga tau siapa dia.
Tapi sebenarnya dia salah menyangka. Bayanganku bukanlah cinta pada masa sekolahku waktu itu.
Bayangan itu adalah kamu!!!
Kamu yang masih sering hadir menyelinap di sela-sela kesibukanku.
Kamu tak pernah benar-benar pergi. Terkadang kamu datang, tapi terkadang kamu juga mudah pergi begitu saja.
Aku bisa apa?
Aku hanya mencoba kembali menjalani semua seperti sebelumnya. Ketika keadaan membuatku tetap nyaman untuk sendiri tanpa memikirkan apa yang perlu dicari.
Aku sudah melupakan semua. Tak ada lagi yang mengganjal di hati ketika ku benar-benar merelakan semua yang memang sudah pergi. Aku sudah tak mau berharap pada harapan-harapan kosong yang selalu mempermainkanku yang sebenarnya begitu rapuh.
Ketika aku mengira semuanya memang telah berakhir dan aku sudah terbiasa menjalani hari-hari seperti ini, entah mengapa kamu hadir kembali.
Membuka semua kenangan yang memang sudah terlupakan.
Aku tak tau apa yang sebenarnya kamu mau. Tapi rasa itu akhirnya datang lagi. Perasaan yang aneh ini ada lagi. Pertemuan denganmu selalu menyiksaku.
Ketika aku tak bisa berkata apa-apa, meski dalam hatiku aku ingin sekali berkata "aku begitu merindukanmu".
Dan kemarin kita dipertemukan lagi dalam waktu cukup lama. Aku tak bisa beralih ketika pandanganku tak pernah lepas tertuju padamu.
Apakah kamu sadar hal itu? Apa kamu sadar kalau diam-diam aku selalu memerhatikanmu?
Apakah kamu tau bahwa begitu perih hatiku saat itu?kamu begitu dekat tapi ku tak bisa sama sekali menyentuhmu, jangankan menyentuhmu, berbicara padamupun tak bisa.
Aku sering cemburu pada hembusan angin yang dapat menyentuh tubuhmu, sementara aku tak pernah mampu.
Aku sering cemburu pada dinginnya malam yang setiap malam selalu memelukmu hingga kamu merasa dingin, sementara aku yang ingin menghangatkan namun tak mampu.
Setidaknya kemarin, semalaman aku bisa terus memandangimu tanpa kamu tau. Duduk disampingmu sambil menyelimutimu dari dinginnya malam yang semakin menghujanimu.
yang perlu kamu tau,
Aku tidak lagi mencarimu, karena aku sudah menemukanmu.
Orang itu adalah Kamu.
Aku tak bisa egois menahanmu untuk tak pergi lagi.
Jika kamu ingin pergi, pergilah!!
Pergilah dengan orang yang memang kamu kagumi.
Jangan pernah cemburu lagi pada orang lain.
Yang perlu kamu cemburui adalah gunung, tebing dan dinginnya malam yang selalu memelukku serta senja yang setiap hari selalu kupandangi di penghujung hari.
Terima kasih atas semua yang pernah kamu beri dan kamu lakukan untukku.
Tatapan matamu waktu itu meyakinkanku bahwa itu memanglah darimu.
Terima kasih atas semua perhatianmu.
Jika kamu bersedih kamu tau kan kemana harus mencari pundak untuk bersandar. hehehe..
Bagikan
Kamu dan Semua Tentangmu Yang Sampai Saat Ini Masih Membuatku Menangis
4/
5
Oleh
Unknown
1 comments:
Tulis commentsYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny