Wednesday 31 December 2014

Cara Menghadapi Badai di Gunung

Tips Menghadapi Badai di Atas Gunung




Berikut ini adalah beberapa tips cara menghadapi badai di atas gunung. Bagi Anda yang suka pergi dan berpetualang di alam bebas tentunya sudah sangat mengerti dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di alam, apalagi ketika musim hujan. 

Tanda-tanda akan terjadi badai :

1. Udara lebih hangat/lembab dan jarak penglihatan rendah dari biasanya.
2. Awan berubah dari putih menjadi hitam atau abu-abu gelap.
3. Kilat/guntur mulai menyambar.
4. Angin bertiup kencang dan berubah-ubah arah.
5. Suara gemuruh angin yang bertiup kencang.
6. Awan bergulung-gulung diikuti petir.
7. Burung-burung bertebangan dengan tergesa-gesa.

Cara berlindung dari badai :

1. Jangan berlindung di dataran yang luas dan gak ada pohonnya.
2. Hindari ngecamp di dekat semak-semak yang lebat dan tinggi.
3. Jangan ngecamp di dekat pohon yang rapuh.
4. Jangan ngecamp di punggungan bukit karena akan rawan tersambar petir.
5. Jika berada di lereng bukit perhatikan arah angin.
6. Carilah tempat camp di balik bohon atau batu besar sebagai penghalang angin yang bertiup kencang.
7. Jika telah menemukan tempat camp, dirikan tenda dengan arah membelakangi angin dan dirikan tenda dengan kuat.









Baca selengkapnya

Saturday 6 December 2014

Cara Mengatasi Suhu Dingin di Atas Gunung

CARA MENGATASI DINGIN DI GUNUNG

Suhu dingin di Gunung sangat berbeda dengan suhu dingin di tempat lainnya seperti dibawah tempat kita tinggal. Biasanya kondisi dingin di gunung akan semakin dinging saat malam hingga menjelang subuh. Suhu dingin di gunung juga dapat dipengaruhi oleh musim, contoh seperti musim hujan kecenderungan dingin di gunung berkurang dan di musim kemarau suhu di gunung akan sangat dingin.



Tetapi paradigma itu tidak selamanya benar karena dingin dalam kondisi hujan juga sangat menyiksa, karena dalam keadaan basah terus terkena angina dan suhu dingin akan menyebabkan kondisi tubuh cepat drop. Cara mengantisipasinya adalah dengan menyiapkan pakaian ganti kering untuk digunakan saat sampai di camp area, menggunakan rain coat/ponco yang tidak mudah ditembus oleh rembesan air dan dilapisi dengan jaket tambahan.

Berbeda dengan suhu dingin saat musim kemarau, suhu dingin saat musim kemarau memang sangat dingin tetapi tidak basah, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan busana pendakian yang sesuai seperti jaket cold proof berbahan polar, celana panjang, kupluk, kaos kaki, sarung tangan.
Untuk beberapa gunung, suhu bisa mencapai 0 derajat , dan suhu ekstrem di gunung sangat berbahaya jika tidak pandai mengantisipasinya dengan baik. Biasanya dalam pendakian gunung, untuk melawan suhu dingin, kita akan memakai jaket yang tebal dan membuat api unggun, tetapi apakah cara ini saja sudah cukup membantu?

Setiap pendaki memiliki daya tahan tubuh yang berbeda terhadap kondisi suhu yang dingin, banyak pendaki yang mempunyai penyakit alergi terhadap dingin, bila terkena hawa atau suhu yang dingin tubuh mereka langsung timbul bintik – bintik merah di sekujur tubuhnya. Biasanya penyakit terjadi jika berada di tempat yang dingin, untuk menghilangkan bintik-bintik tersebut setiap penderita mempunya cara tersendiri seperti mengoleskan minyak kayu putih atau sejenisnya yang bisa membuat hangat, dan sebaiknya jangan menggunakan obat oles balsam karena akan menambah rasa dingin tersebut karena balsam mengandung Zat Menthol yang memiliki kecendurang rasa dingin.


Suhu yang dingin di gunung dapat menyebabkan penyakit hiportemia, penyakit hiportemia adalah kehilangan panas tubuh karena kondisi yang sangat dingin di tubuh seseorang. Dalam kondisi parah korban dapat merasakan rasa panas dan kehilangan kontrol. Hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Sudah sering terdengar kabar pendakia tewas karena kedinginan di gunung. Untuk menghindari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh suhu dingin, tips berikut ini semoga dapat membantu teman-teman sekalian.

Tips Menghadapi Suhu Dingin di Atas Gunung


  1. Menggunakan pakaian kering dan tebal seperti jaket, celana panjang, kaos kaki, kupluk dan sarung tangan.
  2. Melakukan penyesuaian terhadap suhu dingin (Aklimatisasi) sebelum pendakian atau saat di camping ground.
  3. Membuat minuman hangat . Hindari minuman keras karena dapat berakibat fatal. Alkohol yang terkandung di dalam minuman keras dapat melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah dapat menjadi lebih lancar sehingga menimbulkan rasa hangat, namu alkohol dapat menghilangkan kesadaran. Kehilangan kesadaran saat berada di tempat tidak lazim seperti gunung lebih berbahaya dari pada kondisi dingin di gunung.
  4. Makan kananan hangat yang mengandung protein dan karbohidrat seperti nasi, ayam, telor, mie instan dan lain sebagainya, jenis makanan seperti yang disebutkan dapat memberikan rasa hangat dan kondisi badan tetap terjaga di suhu dingin.
  5. Hindari menggunakan pakaian yang tidak dapat menahan dingin dengan sempurna seperti jeans, selain berat juga saat tidak baik digunakan dalam kondisi basah.
  6. Istirahat yang cukup, berjalan sesuai kemampuan daya tahan tubuh karena jika kurang istirahat dapat membuat kesadaran semakin berkurang, hal ini dapat menyebabkan efek dingin yang semakin terasa menusuk.

Tips Tidur di Gunung  :

  1. Jagalah pakaian yang dibutuhkan untuk tidur tetap dalam kadaan kering.
  2. Tidur menggunakan sleeping bag disarankan sleeping bag yang berbahan polar atau bulu angsa.
  3. Hindari tidur di luar tenda, walaupun menggunakan sleeping bag badan berhadapan langsung dengan suhu dingin diluar.
  4. Menggunakan alas tenda yang memadai seperti matras standar atau matras alumunium.
  5. Makan sebelum tidur untuk menjaga kehangatan.
  6. Menggunakan pakaian kering, kaos kaki, kupluk sarung tangan dan jaket cold proof.
  7. Tidur berdempetan dengan teman satu tenda juga dapat memberikan rasa hangat.
  8. Pastikan membawa tenda yang anti air dan mempunyai 2 lapisan.
Baca selengkapnya

Tuesday 2 December 2014

Info Singkat Jalur Gunung Rinjani

JALUR PENDAKIAN GUNUNG RINJANI

Jalur resmi pendakian Gunung Rinjani ini untuk memudahkan para pendaki yang ingin menuju gunung Rinjani di Lombok Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl adalah gunung yang selama ini sering menjadi tujuan utama para pendaki lokal maupun internasional karena tingkat keindahannya memang di atas rata - rata dengan adanya Danau Segara Anak di kawasan puncaknya.
Gunung Rinjani merupakan gunung aktif yang terletak di Pulau Lombok NTB. Gunung ini sudah sangat familiar sekali dikalangan pendaki.
Ada beberapa jalur resmi dan utama yang sering di gunakan oleh pendaki Rinjani. Berikut ini jalur - jalurnya.

1. JALUR SENARU
Jalur pendakian Senaru merupakan jalur pendakian paling ramai, hal ini disebabkan selain sebagai jalur wisata treking juga kerap dipergunakan sebagai jalur pendakian oleh masyarakat adat yang akan melakukan ritual adat / keagamaan di puncak Rinjani atau Danau Segara Anak. Pusat Pendakian Terpadu ( Rinjani Trek Centre ) Senaru.
Rute pendakian yaitu Senaru - Pelawangan Senaru - Danau Segara Anak dengan berjalan kaki memakan waktu ± 10 - 12 jam melalui trail wisata yang berada dalam hutan primer dan sepanjang jalan trail telah disediakan sarana peristirahatan pada setiap pos. Dari pintu gerbang Senaru sampai Danau Segara Anak terdapat tiga pos. Sepanjang jalan trail pengunjung dapat menikmati keindahan hutan belantara dan bebatuan yang menakjubkan.
Untuk memperoleh informasi mengenai pendakian Gunung Rinjani telah disediakan Pusat Pendakian Terpadu ( Rinjani Trek Centre ) atas kerjasama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan NZAID ( New Zealand Asistance International Development ), Dari Danau Segara Anak bila anda ingin melanjutkan perjalan ke Puncak Gunung Rnjani anda harus menuju ke pelawangan sembalun yang membutuhkan waktu ± 4 Jam, dari pelawangan sembalun ke Puncak Rinjani membutuhkan waktu 4 - 5 Jam.
Pendakian ke puncak umumnya dilakukan pada pukul 2 dinihari, ini dimaksudkan agar pada pagi harinya dapat menikmati matahari terbit ( Sunrise ) dari Puncak Gunung Rinjani serta dapat menikmati pemandangan seluruh pulau Lombok bahkan pulau Bali apabila cuaca cerah.

- Mataram - Senaru ( ± 3 - 4 Jam Kendaraan Umum )
- Senaru - Danau Segara Anak ( ± 7 - 10 Jam Jalan Kaki )
- Danau Segara Anak - Pelawangan Sembalun ( ± 4 Jam Jalan Kaki )
- Pelawangan Sembalun - Puncak Rinjani ( ± 2 - 3 Jam Jalan Kaki )





2. JALUR SEMBALUN
Jalur Sembalun merupakan jalur yang ramai dilalui oleh pengunjung terutama oleh para penggemar treking. Rute yang dilalui adalah gerbang sembalun lawang - pelawangan sembalun - puncak rinjani memakan waktu 9 - 10 jam. Jalur ini sangat dramatis dan mengesankan trail wisata yang anda lalui merupakan padang savana dan punggung gunung yang berliku - liku dengan jurang disebelah kiri dan kanan jalur.

Dibandingkan jalur Senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam, namun karena didominasi oleh padang savana menjadikan perjalanan anda bermandikan peluh oleh teriknya matahari yang menyengat, namun semua itu akan sirna saat anda dibuat terpana oleh indahnya pemandangan padang dan hutan yang luas sepanjang lembah - lembah nan hijau disebelah timur Gunung Rinjani, bahkan mata anda akan dimanjakan oleh indahnya selat Alas dan Pulau Sumbawa di kejauhan.

Setelah tiba di puncak Rinjani anda bisa beristirahat sejenak sembari menikmati panorama alam dan berbangga diri telah menginjakkan kaki disalah satu kaki langit di Indonesia serta menimbulkan rasa kekaguman akan ciptaan Tuhan.

- Mataram - Sembalun ( ± 4 - 5 jam kendaraan umum )
- Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani ( ± 7 Jam Jalan Kaki )
- Sembalun Lawang - Danau Segara Anak ( ± 2 - 3 Jam Jalan Kaki )



3. JALUR TOREAN
Sepanjang jalur ini, dari Desa Torean menuju kali Tiu ( batas TNGR ) yang merupakan Pos I pendakian dapat dijumpai ladang, padang pengembalaan, perkebunan dan merupakan kawasan Hutan Produksi. Kemiringan 20 - 45% jarak desa Torean dengan batas TNGR ( Pos I ) ± Km 5,00 Km dengan kemiringan ±10 - 30%.
Flora yang dapat dijumpai yakni: Bajur, Klokos Udang, Rotan Hutan, Bangsal, Lengsir, Jambu, Bunut, Blimbing Hutan, Juwet, Paku - pakuan, Ketimunan, Rajumas, Tapan Dawa. Sedangkan Fauna yang dapat dijumpai yakni: beberapa jenis burung ( perkici, Daweuh, Kecial, Srigunting ).
Jarak dari Pos III Torean menuju ke Plawangan Torean ± 3,50 Km dengan kemiringan ± 30 - 40%, sepanjang perjalanan kita akan berada dalam apitan 2 buah gunung dan kita juga dapat menikmati aliran sungai ( Kokok ) Putih.

- Mataram - Torean ( ± 4 - 5 Jam Kendaraan Umum )
- Torean - Danau Segara Anak ( ± 8 - 9 Jam Jalan Kaki )


Dibandingkan jalur Senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam, namun karena didominasi oleh padang savana menjadikan perjalanan anda bermandikan peluh oleh teriknya matahari yang menyengat, namun semua itu akan sirna saat anda dibuat terpana oleh indahnya pemandangan padang dan hutan yang luas sepanjang lembah - lembah nan hijau disebelah timur Gunung Rinjani, bahkan mata anda akan dimanjakan oleh indahnya selat Alas dan Pulau Sumbawa di kejauhan.

Setelah tiba di puncak Rinjani anda bisa beristirahat sejenak sembari menikmati panorama alam dan berbangga diri telah menginjakkan kaki disalah satu kaki langit di Indonesia serta menimbulkan rasa kekaguman akan ciptaan Tuhan.

- Mataram - Sembalun ( ± 4 - 5 jam kendaraan umum )
- Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani ( ± 7 Jam Jalan Kaki )
- Sembalun Lawang - Danau Segara Anak ( ± 2 - 3 Jam Jalan Kaki )



3. JALUR TOREAN
Sepanjang jalur ini, dari Desa Torean menuju kali Tiu ( batas TNGR ) yang merupakan Pos I pendakian dapat dijumpai ladang, padang pengembalaan, perkebunan dan merupakan kawasan Hutan Produksi. Kemiringan 20 - 45% jarak desa Torean dengan batas TNGR ( Pos I ) ± Km 5,00 Km dengan kemiringan ±10 - 30%.
Flora yang dapat dijumpai yakni: Bajur, Klokos Udang, Rotan Hutan, Bangsal, Lengsir, Jambu, Bunut, Blimbing Hutan, Juwet, Paku - pakuan, Ketimunan, Rajumas, Tapan Dawa. Sedangkan Fauna yang dapat dijumpai yakni: beberapa jenis burung ( perkici, Daweuh, Kecial, Srigunting ).
Jarak dari Pos III Torean menuju ke Plawangan Torean ± 3,50 Km dengan kemiringan ± 30 - 40%, sepanjang perjalanan kita akan berada dalam apitan 2 buah gunung dan kita juga dapat menikmati aliran sungai ( Kokok ) Putih.

- Mataram - Torean ( ± 4 - 5 Jam Kendaraan Umum )

- Torean - Danau Segara Anak ( ± 8 - 9 Jam Jalan Kaki )


Baca selengkapnya