Friday 18 August 2017

Teruntuk kamu yang berada di ujung rindu

Hai..
Begitulah kata pertama yg kuucapkan padamu,
bukan dari sebuah pertemuan tapi hanya lewat pesan yg terpaksa kuberanikan..

ada sesuatu yang perlu kamu tau dari hadirnya rindu,
bahwa terkadang dia datang tanpa ku pernah meminta,
dan dia tak pernah pergi meski ku selalu menyuruhnya kembali..

kamu dan aku terpisah kan jarak dan waktu
bukan jarak tempat kamu dan aku berada
tapi mungkin jarak tentang perbedaan yang sulit disatukan
dan anehnya rindu ini bisa datang begitu saja dengan mudahnya
tanpa berpikir tentang aku dan dirimu yang belum mengenal sama sekali.

kamu yg akhir-akhir ini jarang terlihat..
ku tunggu kamu dibalik jendela pintu warna biru
namun kamu tak juga kunjung datang
membawa kabar yg sedang kunanti-nantikan

dan akhirnya aku berkata pada angan
"wahai angan janganlah engkau terlalu cepat untuk menyimpulkan,
bahwa hati hanyalah dia yang merasa, jangan terlalu mudah melabuhkan rasa pada hati, karena kamu takkan pernah merasa lelahnya"

aku masih seorang anak kecil
yang suka bermain keluar masuk hutan
dan pulang dengan pakaian yang kotor dan muka yang lusuh
aku juga bukan seorang anak yang bisa membawamu pergi dengan kemewahan
karena aku hanya bisa menjanjikan senja yg setiap hari juga kamu lihat
tapi dengan rasa yang berbeda dan takkan pernah kamu lupa

aku juga bukan orang yang pandai merawat diri,
aku tak takut berdiri dibawah terik panas matahari,
aku suka berselimut dengan dinginnya kabut pagi,
sampai terkadang membuatku tak mengenali diriku sendiri.. hahaha


aku tak suka merasakan senang sendiri,
aku lebih suka merasakan pahit tapi bersamamu
dan kamu harus tau bahwaku kan selalu menjagamu
percaya saja bahwa hati menyimpan beban yang paling berat dari apa yang pernah tubuh rasakan, yaitu rasa terhadapmu

dan kini diujung pagi tak bersinar kutemani sisa malam dengan tetesan air yang menggelinang bersama derasnya rindu yang menghujam

ku terbuai angin yang menghembus syahdu
lewat pesonamu kuterpanah diam
bahkan dari diammu
apalagi dari senyum manismu
yg semakin terbayang-bayang
menelusuk relung hati yg kian menyiksa


jika ada satu anugerah yang diberikan Tuhan, 
maka anugerah itu adalah kamu
sosok yang hadir membawakan rindu 
meluluhkan hati yang bahkan tak bisa meleleh karena panasnya api

dan saat ini aku sedang memilih hati untuk melabuhkan rasa yang benar-benar telah lelah.
dan ku harap kamu adalah dermaga terakhir itu,
tempat dimana aku harus sudah berhenti mengakhiri perjalanan yang melelahkan ini,
semoga kamu bukanlah seperti yang kemarin-kemarin 
yang hanya datang sebentar dengan main-main

aku tak suka lagi berlari,
karena hidup memang bukanlah sebuah pelarian,
aku hanya perlu berjalan,
pelan-pelan agar tak melewatkanmu,
dan mungkin jika aku salah jalan,
maka aku hanya perlu merubah arah,
bukan kembali tersesat sampai akhirnya terjatuh lagi,

aku butuh senyum manis mempesona itu,
meski dari jauh,
bahkan dari tirai di balik jendela di seberang ruanganmu,
saat pagi hingga tenggelamnya matahari,
dan setiap saat disisa-sisa nafas yang mulai terkikis,
dan takkan pernah kulewatkan bahkan sekedip saja,
sampai engkau benar-benar datang meski sekejab saja

kepada seseorang yang berada di ujung rindu ini,
aku mungkin tak bisa membuatmu berpaling menatapku,
tapi jika kamu mencariku,
aku masih tetap berada di balik pintu warna biru itu,
masih seperti kemarin menunggumu, 
menunggu hadirmu dengan tanpa lelahnya,
tuk membawakan senyum pengobat rindu




"aku merindumu senja"
dari seseorang yg ingin tau lebih dalam tentangmu



Baca selengkapnya

Saturday 5 August 2017

Sesaat Saja..


aku harap kamu selalu mengingatkan ku akan luka itu
luka yg merajam hatiku begitu perih
aku harap selalu teringat dengan pengkhianatan rasa yang menjatuhkan sepihak

buanglah rasa yang tak terkehendaki
buanglah sayang yang menyakiti
buanglah harapan yang menjatuhkan

aku takkan pernah pergi untuk kembali
aku takkan pernah kembali untuk meminta

meskipun ku kira kedatanganmu kali ini untuk bertahan
untuk berubah dari ketidakyakinanku selama ini
tapi ternyata tidak,
kamu masih mempertahankannya
bahkan teramat sulit mengakuinya

dan aku masih menunggu datangnya senja
meskipun dia tramat cepat berangsur pergi
aku kira kamu akan datang untuk memperbaiki
untuk menjelaskan tentang semua yang tidak akan kembali terulangi
aku kira kamu akan datang untuk berjanji
bahwa kali ini kamu akan memutuskan
dimana kamu akan mengakiri perjalanan dan berhenti dengan pilihan sehidup semati

kedatanganmu kali ini tidak lebih seperti kemarin
masih tetap sama,
masih seperti senja di sore itu..




Baca selengkapnya