Friday 27 January 2017

Diklat Sar, Mendidik atau Menyakiti?

Diklatsar atau diksar? Tentunya sudah terbiasa terdengar di telinga kita. 
Sesuatu yang awalnya diniatkan untuk tujuan baik, alih-alih mendapat manfaat yang positif malah akhirnya justru mengorbankan diri sendiri. Tak tahu salah siapa dan siapa yang patut disalahkan. Tapi yang menjadi pertanyaannya pentingkah diklat sar? Perlu kah?



medan.tribunnews.com

Baru-baru ini ramai dengan berita meninggalnya 3 mahasiswa UII yang mengikuti diklat sar di Gunung Lawu. Dari kejadian tersebut didapat sebuah cerita bahwa hal yang menyebabkan kematian ketiga korban tersebut adalah seperti hasil dari sebuah penyiksaan.

Entahlah, apa itu kejadian sebenarnya, tapi disini yang  patut digaris bawahi, separah itu kah diklat sar? sesadis itukah? atau sekeras itu kah?

Apakah memang caranya mendidik seperti itu? Apa memang caranya untuk membentuk mental dan karakter yang kuat memang seperti itu?

Lalu apakah yang diperlukan hanya mental yang kuat saja, lalu apakah pembentukan sikap toleransi dan peduli itu tidak dibutuhkan?
Bukankah menjadi pribadi yang lebih baik, bermental dan berkarakter yang kokoh, bijak dan peduli  terhadap lingkungan dan sesama itulah tujuannya.
Lalu dengan kekerasan tanpa memperhatikan kepedulian terhadap sesama itu bisa dibilang tujuan diklat sar.

Diklat sar di kampus atau sekolah tentu saja sangat positif, tapi jika dilakukan dengan niat dan juga tujuan positif.
Lalu jika hanya berazazkan senioritas dan hanya tindakan semena-mena untuk mengerjai junior apakah itu layak disebut sebagai diklat?
Mendidik, menempa seseorang memang diperlukan ketegasan, tapi jika tidak memperhatikan rasa kemanusiaan sama halnya dengan menjajah.
Sama halnya dengan menyengsarakan orang lain.

Saya pun juga pernah menemui hal yang saya rasa itu berlebihan, apa lagi itu dilakukan di alam bebas. Bayangkan saja, orang yang mempunyai perbekalan lengkap, bisa jalan sesuka hatinya tanpa harus disuruh-suruh saja terkadang juga banyak yang menjadi korban. 

Lalu sekarang bayangkan jika di atas gunung, seseorang yang harusnya cukup makan dan minum, bisa istirahat sewaktu-waktu jika merasa lelah, tapi harus disuruh-suruh membawa barang yang terlampau berat, membawakan barang bawaan senior, kemudian hanya dikasih jatah makan dan minuman yang sedikit dan sangat terbatas, kemudian tidak boleh istirahat dan mengeluh, belum lagi terus dimarah-marahi. Sementara itu seniornya enak-enakan berjalan dibelakangnya sambil bercanda tawa, makan dan minum sesuka hatinya, belum lagi tidak membawa apapun.

Yang masih saya ingat sampai sekarang bagaimana raut wajah mereka, begitu lelah dan serasa menderita.

Lantas dimana rasa kasihan kalian? Apakah hal seperti itu sebuah rutinitas setiap tahun yang hanya sebagai ajang pelampiasan karena dulu juga pernah diperlakukan seperti itu?

Jika akhirnya hanya membuat orang celaka dan sampai mengorbankan nyawa orang lain, siapa yang mau bertanggung jawab?

Lalu masih perlukah dilakukan diklat sar? Apakah memang diklat adalah pilihan satu-satunya?

Kita semua sangatlah setuju bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman dapat lebih menunjukkan identitas dan karakter kita dalam bertindak. Tidak heran jika nantinya mereka akan tumbuh dengan daya juang tinggi dan respon tubuh lebih baik saat kondisi yang tidak diinginkan datang. 

Diksar adalah ujian awal yang akan dihadapi, namun tidak mutlak harus dilalui dan lulus. Hal itu dikarenakan banyak orang yang tidak memiliki latar belakang pendaki gunung/ atau pecinta alam atau orang yang tidak melalui diklat sar, namun lebih bisa mengkondisikan dirinya dalam berbagai situasi, bisa mengambil keputusan dengan bijaksana.

Dan justru banyak dari mereka yang lulus dan mengikuti diklat sar dengan kebanggan akan lencana yang dipakai, tapi justru tidak bisa menolong dirinya sendiri dan bahkan malah menjadi benalu buat orang lain.

Diksar hanyalah sebuah pembelajaran, namun untuk output atau hasil yang didapat tergantung dari pribadi masing-masing. Sekeras apapun kamu mengajarkan, tapi jika pribadinya tidak bisa, maka hanya akan sia-sia.

Meskipun tanpa diksar namun jika seseorang bisa mengetahui dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, maka justru akan lebih bermanfaat dan bisa menjadi lebih baik.

Sekarang yang menjadi kesimpulannya,
Masih perlukah diadakannya diklat sar?
Masih harus ada korban yang tidak diinginkan lagi?

Intinya semua kembali pada niat dan pribadi masing-masing. Selalu pertimbangkan akal sehar, bukan hanya sekedar menuruti hawa nafsu saja.

Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini yang akhirnya harus menelan korban jiwa. Jika memang diksar diperlukan, semoga diadakan dengan lebih baik lagi, tanpa harus menyakiti orang lain. 

TEGAS BUKAN BERARTI KERAS!!!

Salam Lestari!

Baca selengkapnya

Tuesday 24 January 2017

Mendaki Gunung Kelud (Demponya Jawa Timur) via Tulungrejo Blitar

Teman-teman semua, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan gunung yang satu ini, yakni Gunung Kelud. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur tepatnya di Blitar dan Kediri. Gunung yang satu ini akhir-akhir ini sedang banyak dibicarakan oleh kalangan pendaki dan para pecinta alam. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1731 mdpl. 



Gunung Kelud sendiri bisa dibilang Gunung Demponya Jawa Timur. Sama dengan layaknya Gunung Dempo di Palembang, gunung yang satu ini saat ini mempunyai kawah yang seperti danau. Kalau dulu kawah gunung ini kering tak ada air, kini gunung ini memiliki kawah seperti danau yang sangat eksotis dengan batuan dan lekak lekuk bukit yang mengitarinya.

Untuk mendaki Gunung Kelud sendiri kita bisa melalui Desa Tulungrejo, Blitar. Kalau kalian dari arah Malang, sampai di Wlingi kalian menuju arah wisata Rambut Monte atau Kebun Teh Sirah Kencong Blitar, lalu menuju pasar Semen. Setelah itu akan ada dua jalur ke kanan dan ke kiri, nah ambil arah kiri menuju Desa Tulungrejo, kalau mengambil arah kanan akan menuju Kebun Teh Sirah Kencong. Sekarang sudah ada plakat menuju pendakian Gunung Kelud. 

Sebenarnya ada dua jalur jika kita ingin menikmati keindahan Gunung Kelud, pertama dengan mendaki lewat Desa Tulungrejo ini, yang kedua kalian bisa ke wisata Gunung Kelud yang ada di Kediri. Kalau dari Kediri sahabat bisa menggunakan motor lalu parkir di dekat wisata. Disitu kalian tidak butuh berjalan jauh karena jalan sendiri sudah aspal. Tapi dari situ kita masih belum bisa mendekat karena masih ada proyek pembangunan terowongan menuju kawah.


Jalur Pendakian dari Desa Tulungrejo

Pertama dari basecamp, atau parkiran kalian harus registrasi masuk, kemudian akan dinaikkan pick up menuju gerbang pendakian. Kalau dulu sebelum dikelola oleh masyarakat seperti sekarang, jika kita ingin mendaki sepeda motor kita titipkan di rumah terakhir di Mas Yudi. Tapi sekarang sudah dikelola jadi kita parkir sepeda motor lalu bayar sekitar 15 ribu perorang dan kita diantar menggunakan mobil pick up sampai di pintu gerbang, begitupun juga waktu pulang kita akan dijemput.



Pintu Gerbang - Pos 1
Dari pintu gerbang menuju pos 1 memerlukan waktu sekitar 1 jam. Pertama kalian agak turun kemudian cukup landai melintasi hutan pinus.
Setelah melewati hutan pinus kita akan memasuki hutan biasa dengan semak-semak dan rumput yang masih agak menutupi jalan. Kita berjalan melintasi lerengan atau punggungan bukit yang masih terdapat banyak pohon bambu.

Setelah itu jalur sudah mulai sedikit demi sedikit naik sampai akhirnya kita tiba di Pos 1.
Pos 1 ini terdapat sebuah shelter atau pondok yang bisa kita gunakan untuk berteduh.

Pos 1 - Pos 2


Pos 1

Dari Pos 1 menuju Pos 2 memerlukan waktu sekitar 30 - 45 menit. Dengan jalur yang semakin naik. Dari pos ini kita akan naik kemudian belok kiri terus melintasi hutan yang cukup rapat dan tertutup. Seperti hutan lumut yang selalu basah. Kalau pas musim hujan dulu terdapat banyak sekali pacet. 
Setelah berjalan cukup lama melintasi hutan dengan pohon-pohon besar seperti pohon bendo. Kita akan menemukan plakat di pohon besar dengan tulisan Pos 2. Di pos ini hanya terdapat tempat datar yang sempit. Tidak ada pendaki yang menginap di pos ini, pendaki kebanyakan ngecamp di Pos 3.

Pos 2 - Pos 3

Dari Pos 2 juga tidak memerlukan waktu begitu lama untuk menuju Pos 3. Juga hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menitan saja dengan jalur masih hutan yang rindang dan tidak begitu menanjak. 
Setelah itu kita akan naik sedikit dan menemukan banyak ilalang atau rumput-rumput yang cukup tinggi. nah dari situ kita sudah mulai keluar dari hutan dan sampai di tempat yang terbuka. Nah sampailah kita di Pos 3. 

Pos 3 ini terletak di punggungan bukit dengan medan terbuka, jadi kita bisa melihat pemandangan Gunung Butak di sisi Timur, Gunung Arjuno- Welirang disisi Utara dan Puncak Gunung Kelud sendiri di sisi barat.

Pemandangan sebelah barat dari Pos 3 


Pos 3 - Puncak atau Kawah


Dari Pos 3 menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 1 - 1,5 jam. 
Dari sini kita berjalan melintasi rerumputan yang cukup tinggi dengan medan yang landai dan menurun sampai akhirnya benar-benar turun melitasi punggungan sapi. 
Terus melipir di lereng bukir sampai akhirnya tiba di jalan berbatu dengan kerikil kerikil kecil. 





Kemudian setelah itu kita akan naik pada batu-batu. Sesampainya di atas kita akan melihat area yang sangat luas, dimana kawah tidak begitu terlihat dari sini. Dari atas kita juga sudah bisa melihat pemandangan yang indah.

Pemadangan dari atas.

Setelah itu jika kita ingin melihat dan sampai di dekat kawah kita agak turun lagi kemudian ambil arah kanan jalan melipir dengan medan naik turun melintasi pasir dan kerikil.



Tak lama setelah itu kita akan sampai di tempat dimana kita bisa melihat kawah secara jelas. Disini kita bisa mengambil gambar dengan panorama yang sangat menawan.





Baca selengkapnya

Saturday 21 January 2017

Bertahan ataukah Pergi??

Hei kamu seseorang yang selalu tiba-tiba datang kemudian sering lenyap begitu saja di kehidupanku. 
Malam ini pikiranku kehadiran lagi oleh sosokmu yang tiba-tiba datang. Sudah berapa malam tidurku tak lagi nyenyak, hari-hariku tak lagi tenang oleh tingkahmu.


Apakah kamu tau rasanya melihat seseorang yang kita sayangi selalu memberikan waktunya untuk orang lain?
Sebenarnya aku hanya butuh waktumu yang sedikit itu untuk sekedar mengucap rindu. 
Aku butuh waktumu itu untuk saling bicara layaknya dua orang yang saling membutuhkan.

Kamu adalah waktu yang selalu aku sempatkan
Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan
Kamu adalah ketidakadaan yang selalu aku harapkan

Apakah kamu masih sibuk dengan duniamu itu? 
Apakah kamu masih akan terus menjalani peranmu itu?

Apakah kamu tau rasanya saat sebuah harapan mulai tumbuh dan tiba-tiba mati begitu saja?
Iya itulah yang terjadi dan aku rasakan.
Aku tak mengerti maumu. Ketika kamu pergi, aku berusaha untuk tidak lagi memikirkan apapun tentang dirimu.
Aku mencoba menjalani semua seperti biasa. 
Aku yang sudah melupakan semua kenangan yang pernah terjadi.

Kemudian ketika semua sudah kembali seperti biasa dimana aku telah nyaman menjalani hari-hari,
dimana aku telah melupakan semua yang pernah terjadi, tiba-tiba kamu datang kembali dengan membawa harapan-harapan lagi. 

Aku tak mengerti dengan maksudmu. 
Kamu datang karena ingin pergi. Aku masih tidak paham dengan apa yang kamu katakan malam itu.

Apa itu adalah sebuah salam perpisahan, ataukah sebuah penjelasan tentang rasa yang telah menimbulkan kesalahpahaman. Aku nggak tau harus bagaimana? 
Apakah bertahan??
tetap berjuang??
ataukah hanya berdiam diri dengan semua yang terjadi?

Jika aku berjuang apa hasilnya hanya akan seperti ini, tetap sama seperti yang sebelumnya. Berjuang seorang diri tuk membahagiakan seseorang meski kebahagian itu tak pernah berbalas. Selalu tersiksa dengan sebuah penantian dan harapan yang akhirnya hanya menjatuhkan.

Sudah berapa kali aku terjatuh? Sudah banyak kali aku terjatuh sampai aku lupa bagaimana rasanya. 
Sudah berapa kali aku terbodohi dengan hal yang sama? Masih sama seperti yang kemarin, dan kini terulang lagi. Aku kembali pada kesalahan yang sama.
Mengulang dan selalu mengulang kesalahan yang selalu ku lakukan.

Apakah mencintai dalam diam adalah sebuah kesalahan??? 
Nampaknya memang begitu, diam dan tak saling memberikan kabar membuat semua menjadi salah paham, membuat semua menyimpulkan sendiri-sendiri. Aku berpikiran seperti itu dan kamupun juga berpikiran sama.

Dan akhirnya kamu pergi dengan jawaban yang kamu dapat dari dugaanmu sendiri. Begitupun dengan aku yang menganggap semuanya telah pergi, percuma aku disini, aku pun kembali melangkahkan kaki berjalan sambil melupakan apa yang pernah terjadi. Kamu pergi dengan bahagia yang telah kamu pilih sementara aku disini dengan luka yang teramat perih.

Aku tau keadaanmu sekarang, tapi aku tak tau apa yang harusnya kamu lakukan. Jangan bertanya padaku, karena semua keputusan adalah padamu sendiri. Aku tidak menyalahkanmu, tapi ini adalah hasil dari sebuah keputusan yang telah dibuat. 

Aku tak tau kamu bahagia atau tidak, tapi aku melihat bahwa kamu menikmati peranmu saat ini, meski katamu ini hanyalah pura-pura dan pelarian. 

Aku tak punya ego untuk memintamu bertahan, aku juga tidak berhak memintamu untuk pergi. Tapi aku tak bisa menjalani kasih dengan berbagi. Apalagi harus mengorbankan orang lain. Aku memilih mundur dan pergi daripada harus ada perasaan yang dikorbankan. Bukankah aku pernah melakukannya kan..

Berusahalah untuk belajar menyayangi orang yang sudah bersamamu saat ini. Bukankah itu yang kamu mau kan? 
Aku yakin kamu akan lebih bahagia ketimbang bersama denganku yang jelas keadaannya jauh tidak lebih baik dari dia. 
Daripada dengan aku yang keadaannya tak jelas dan tak menentu. Masih merangkak dan berjuang untuk meraih kesuksesan. Bukannya apa-apa, tapi jelas kamu akan kecewa jika meninggalkannya demi aku seseorang yang bukan apa-apa.

Aku pun bertanya-tanya, apakah yang bisa membuatmu menyayangiku? Diriku yang sederhana dan apa adanya ini mana mungkin bisa membuatmu begitu?
Apakah cintamu buta? sampai kamu tak melihat bahwa seseorang yang di sampingmu sekarang jauh segala-galanya ketimbang aku.

Kamu sudah memutuskan untuk belajar menerima. Lalu apakah aku salah jika mengartikannya itu pergi?
Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?
Bertahan ataukah pergi??
Jika aku bertahan apakah aku harus menambah dan menghabiskan waktuku lagi untuk menyayangi orang yang jelas sudah tidak bisa bersamaku. Bukankah kamu sendiri yang bilang kita sudah tidak ada harapan?
Meski aku menganggapnya itu terlalu pesimis, tapi aku hargai keputusanmu itu. Menyayangi adalah berjuang, dan yang kamu lakukan saat ini sudah benar, kamu memperjuangkan untuk menyayanginya. 

Yang ragu aku lakukan saat ini adalah tetap berusaha menyayangimu seperti bimbang tak berkesudahan sebab tak benar-benar ada kepastian.
Yang menyayangimu bukan lagi aku saja, tapi juga seseorang yang saat ini di sampingmu. Mungkin bahkan orang lain di luar sana dengan memperjuangkanmu lewat doanya.

Dan sekarang, apakah aku salah jika aku masih mengharapkanmu? 
Andai saja aku punya ego, aku akan menyuruhmu memilih antara dia ataukah aku, tapi sayangnya aku tak punya hal itu. 

Andaikan bisa bolehkah aku semalam saja merasakan sentuhan kasihmu sayang. Bukankah itu untuk yang terakhir kalinya sebelum engkau benar-benar pergi kan. 
Kemudian setelah itu ijinkan aku juga kembali pada hidupku yang dulu lagi. Dimana tak ada lagi bayang-bayang yang hadir menemani jiwa yang telah lelah ini. 

Biarlah sepi itu yang tetap disini, karena aku butuh heningnya untuk menemukan penggalan-penggalan puisiku yang belum kembali. 

Biarlah gelisah itu tetap ada agar aku tak pernah lupa bahwa bahagia yang sederhana itu begitu berharga.

Jika esok Tuhan kirimkan seseorang untuk mendampingi dan menemani perjalananku, maka aku harap seseorang itu tetaplah engkau, seseorang yang kini memutuskan untuk pergi.

Semoga engkau baik-baik sayang.. aku pergi bersama rasa yang mungkin akan mati. 







Baca selengkapnya

Tuesday 10 January 2017

Kamu dan Semua Tentangmu Yang Sampai Saat Ini Masih Membuatku Menangis

Apa kabarmu malaikat kecil? 
Sudah begitu lama nampaknya semenjak kita dulu dekat. Masih ingatkah kamu dengan malam itu? 
Dimana kita duduk berdua, bercanda dan tertawa bersama. Rasanya masih ingat dimana senyuman manis dan manjamu waktu itu yang akhirnya meluluhkan hatiku. 

Semuanya terasa begitu cepat hingga kini tak lagi ada sedikitpun kehadiranmu di dalam hidupku, meskipun hanya sepatah dua kata. 
Dulu meskipun tak begitu sering, kamu selalu datang di sebuah malam menyapaku dengan panggilan yang begitu menggemaskan. 
Menggodaku dengan manjamu, yah meskipun itu hanya sebatas pesan bukan bertemu.

Yang harus kamu tau bahwa hatiku tak pernah lagi pergi semenjak itu. 
Kamu yang pernah memberiku sesuatu yang tak pernah orang lain berikan padaku. Dan akhirnyapun Riani sebuah nama ungkapan itu kusematkan padamu.

Entah kenapa setelah itu aku merasakan ada yang berbeda dengan dirimu. Ada sesuatu hal yang ku rasa kamu tutupi dariku. Kamu semakin sulit kuhubungi. 
Bahkan setiap kali pesan balasanku tak pernah lagi kau balas meskipun ku selalu menunggu hingga malam berangsur pergi.

Dari itu aku mulai sadar bahwa mungkin kamu telah menemukan kehidupan baru dan kebahagiaanmu. Mungkin juga itu wujud bahwa kamu tidak ada lagi perasaan terhadapku.

Malam itu akhirnya pun datang lagi membawa rindu yang tak lagi kuhendaki. Andai saja itu pasti, tapi nyatanya itu hanyalah angan-angan lalu pergi. Takkan ada lagi rindu terobati.




Aku takut menghubungimu, aku takut mengganggumu, mungkin saja saat itu kamu dalam perjalanan menemukan kebahagiaanmu, mungkin juga itu saat kamu sedang berusaha melupakan semua yang terjadi di antara kita. 
Aku takut dan aku tak tau harus berbuat apa. 
Aku mengira kamu memang benar-benar telah pergi atas keinginanmu sendiri. Pergi menjauhiku.

Satu-satunya yang tersisa dari kita hanyalah bunga itu. Bahkan aku rela pergi jauh kembali untuk membawanya pulang meski ku sudah tak disana lagi. Yang ku ambil hanyalah itu, pemberianmu untuk ku bawa pulang ke rumahku. 

Ketika ku melihatnya, masih saja kenangan membawa dan merasukiku , memutar semua yang pernah terjadi. Menghidupkan semua kisah-kisah yang dulu pernah kita lewati meskipun tak berulang kali.

Masa laluku telah merubah hidupku. Cintaku pada seseorang di waktu lalu membuatku semakin sulit menerima sosok wanita lagi di kehidupanku. 
Betapa rapuhnya hatiku saat itu hingga sedikit demi sedikit waktu berjalan mulailah kutemukan kehidupan baruku yang sampai saat ini selalu menjadi obat dikala hatiku kembali rapuh. Aku yang sudah lebih kuat dari pada yang dulu, lebih kuat dan bahkan sangat kuat. 

Zona ini sudah sangat membuatku begitu nyaman. 
Kekosongan hati membuat tak ada lagi sesuatu yang sakit untuk diingat dan dirasa. Apalagi dengan sesuatu yang sampai saat ini menjadi hobi dan bagian dari hidupku. 
Yah mendaki! membuatku bisa melupakan semua, membuatku merasa bebas dan sangat menikmati hidup, membuatku ingin terus bertahan dan malas untuk memulai sesuatu yang baru. 
Sendiri sudahlah menjadi kebiasaan dalam hari-hariku. 

Jatuh dan terjatuh di kala itu membuatku semakin terbiasa untuk bangkit. Hal itulah yang sekarang membuatku begitu kuat untuk tetap berjalan sendiri. 
Saya teringat ketika dulu bagaimana rasanya ketika perjuangan tak membuahkan hasil. Hal itu membuat saya begitu malas untuk memulai hubungan lagi, ketika semuanya hanya akan menjadi sia-sia dan berujung perih.

Dalam perjalanan bukannya tak ada wanita yang datang, tapi nampaknya hati sudah terlalu sulit untuk tersentuh. Kenyamanan pada keadaan ini tak bisa membuat cinta itu menembusnya. Mereka hanya bisa membuatku jatuh tpi mereka tak tau caranya agar ku tak bisa lagi bangkit dan pergi.

Dan setelah itu datanglah kamu, seseorang yang dulu sangat disukai oleh teman baikku. Entah sekarang, tapi dulu dia sering sekali cerita padaku.

Iyah datanglah kamu, seseorang yang kusebut Riani. Kamu sebenarnya tak datang, kamu sudah hadir sejak dulu, tapi baru terasa sekali saat moment waktu itu. 

Kejadian malam itu membuatku sadar betapa hangat dan nyamannya dirimu. Seseorang yang kukira tak pernah serius tapi ternyata memberiku jawaban bahwa penuh dengan cinta dan kehangatan. 

Aku tak tau apa yang kurasakan malam itu, tapi hatiku begitu berdebar saat dekat denganmu. Aku mencoba untuk menepis semua rasa yang mulai tumbuh dengan sekejap. Dan akhirnya pun aku menyerah, ku benar-benar jatuh hati padamu.

Sayangnya kedekatan kita waktu itu tidaklah lama. Demi persahabatan ku merelakanmu pergi. Dan setelah itu sudah sudah tak ada lagi komunikasi sesering sebelumnya. 

Tak ada lagi cerita diantara kita. Semuanya telah membisu tenggelam bersama waktu yang kian membuat semuanya menghilang. Semua yang terkenang hanya akan datang kemudian usang.

Sudah tak ada lagi sosok kehadiranmu. Bayang-bayangmu mulai menghilang dari sudut-sudut ruang. Dirimu benar-benar telah pergi waktu itu. Apa yang bisa kulakukan selain menjalani hari-hari seperti biasanya sembari melupakan apa yang telah pergi.

Entah berapa lama kujalani ini tanpa kisah cinta. Tetap bertahan dengan rasa yang sama dan selalu mencari kesibukan untuk memikirkan hal yang lain. Aku berhasil lari dari kenyataan ini. Ku temukan kenyamanan pada keadaan ini. Ku temukan cara dimana aku dapat berlari mengasingkan diri dari hal yang sudah tak kuingini.

Kamu pergi bersama dengan bayang-bayangmu. Tak ada lagi disuatu malam datang pesan sapa darimu. Kamu pergi disaat aku benar-benar begitu mengharapkanmu. Aku tak mau berpikir macam-macam, aku hanya mengira mungkin kamu sudah bersama orang lain yang bisa membahagiakanmu. 

Aku mulai merasakan itu ketika pesan yang ku kirim tak lagi terbalaskan. Segala hal yang berhubungan dengan ku kamu hilangkan. Kamu putus semua akses untukku menghubungimu.

Aku sadar dan mencoba pergi dari kehidupanmu. 
Aku berjalan kembali sambil mencoba merelakan apa yang telah pergi. 
Aku kembali ke jalan dimana aku bisa bahagia meskipun sendiri. 
Melupakanmu yang sudah bahagia disana dengan orang lain. 
Aku harus rela bahwa jalan kita sudah berbeda, meski kita berada di waktu yang sama.
Aku ingin tetap mencintaimu meski harus mencintai sendirian, karena hal itulah yang saat ini aku bisa lakukan.

Di perjalanan saat ku coba untuk melupakanmu waktu itu, ada seorang wanita datang di kehidupanku. Dia adalah seorang teman baikku. Tapi entahlah, aku tidak mau membahas apa yang sudah terjadi. Itu semua terlalu panjang dan bahkan terlalu sakit untuk diceritakan.

Bukankah dia yang telah membuatmu mundur kemudian pergi?
Aku rasa kamu sudah tau siapa dia, dan bukankah kamu sudah membaca semua yang tertulis antara aku dengan dirinya.

Kisahku dengan dirinya pun sudah lama berakhir. Sama halnya dengan kamu, kisah itu begitu singkat. Hanya sedikit kenangan yang selalu menyiksa untuk diingat. Dia pergi begitu saja. 
Ketika dia pernah bilang "jangan pernah menjadi bayanganku ketika kamu masih hidup dalam bayangan orang lain". Kamu tau siapa yang dia maksud?
Dia mengira bayangan itu adalah seseorang yang dulu pernah teramat kusayangi sewaktu sekolah. Kurasa kamu juga tau siapa dia. 

Tapi sebenarnya dia salah menyangka. Bayanganku bukanlah cinta pada masa sekolahku waktu itu. 
Bayangan itu adalah kamu!!! 
Kamu yang masih sering hadir menyelinap di sela-sela kesibukanku.
Kamu tak pernah benar-benar pergi. Terkadang kamu datang, tapi terkadang kamu juga mudah pergi begitu saja.

Aku bisa apa? 
Aku hanya mencoba kembali menjalani semua seperti sebelumnya. Ketika keadaan membuatku tetap nyaman untuk sendiri tanpa memikirkan apa yang perlu dicari. 

Aku sudah melupakan semua. Tak ada lagi yang mengganjal di hati ketika ku benar-benar merelakan semua yang memang sudah pergi. Aku sudah tak mau berharap pada harapan-harapan kosong yang selalu mempermainkanku yang sebenarnya begitu rapuh.

Ketika aku mengira semuanya memang telah berakhir dan aku sudah terbiasa menjalani hari-hari seperti ini, entah mengapa kamu hadir kembali. 
Membuka semua kenangan yang memang sudah terlupakan.
Aku tak tau apa yang sebenarnya kamu mau. Tapi rasa itu akhirnya datang lagi. Perasaan yang aneh ini ada lagi. Pertemuan denganmu selalu menyiksaku.
Ketika aku tak bisa berkata apa-apa, meski dalam hatiku aku ingin sekali berkata "aku begitu merindukanmu". 

Dan kemarin kita dipertemukan lagi dalam waktu cukup lama. Aku tak bisa beralih ketika pandanganku tak pernah lepas tertuju padamu. 
Apakah kamu sadar hal itu? Apa kamu sadar kalau diam-diam aku selalu memerhatikanmu?
Apakah kamu tau bahwa begitu perih hatiku saat itu?kamu begitu dekat tapi ku tak bisa sama sekali menyentuhmu, jangankan menyentuhmu, berbicara padamupun tak bisa.

Aku sering cemburu pada hembusan angin yang dapat menyentuh tubuhmu, sementara aku tak pernah mampu.

Aku sering cemburu pada dinginnya malam yang setiap malam selalu memelukmu hingga kamu merasa dingin, sementara aku yang ingin menghangatkan namun tak mampu. 

Setidaknya kemarin, semalaman aku bisa terus memandangimu tanpa kamu tau. Duduk disampingmu sambil menyelimutimu dari dinginnya malam yang semakin menghujanimu.

yang perlu kamu tau, 
Aku tidak lagi mencarimu, karena aku sudah menemukanmu. 
Orang itu adalah Kamu. 
Aku tak bisa egois menahanmu untuk tak pergi lagi.
Jika kamu ingin pergi, pergilah!!
Pergilah dengan orang yang memang kamu kagumi.

Jangan pernah cemburu lagi pada orang lain. 
Yang perlu kamu cemburui adalah gunung, tebing dan dinginnya malam yang selalu memelukku serta senja yang setiap hari selalu kupandangi di penghujung hari.

Terima kasih atas semua yang pernah kamu beri dan kamu lakukan untukku.
Tatapan matamu waktu itu meyakinkanku bahwa itu memanglah darimu.
Terima kasih atas semua perhatianmu.
Jika kamu bersedih kamu tau kan kemana harus mencari pundak untuk bersandar. hehehe..






Baca selengkapnya

Monday 2 January 2017

Daftar Wisata Baru Yang Lagi Hits di Malang Raya

Siapa yang tidak mengenal Malang, daerah yang penuh dengan keindahan akan wisatanya. Malang Raya terdiri dari Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Seperti yang kita ketahui Kota yang dikenal dengan Apel Malangnya ini merupakan salah satu daerah wisata terbaik di Indonesia, entah itu wisata alam atau wisata buatan. 

Wisata alam seperti coban atau air terjun, pantai, gunung, taman bunga, pemandian air panas dan masih banyak lagi. Sedangkan wisata buatan atau taman bermain seperti Jatim Park 1,2 dan sekarang sedang dalam proses Jatim Park 3. Ada Museum Angkut, Eco Green Park, Batu Night Spectacular (BNS), Selecta dan masih banyak lagi.

Nah baru-baru ini ada wisata baru yang sedang hits di Malang Raya. Inialah wisata-wisata tersebut :

1. Omah Kayu 


http://www.reresepan.com/omah-kayu-kota-batu-malang-sensasi-unik-menginap-di-rumah-pohon/

Omah Kayu terletak di dekat wisata paralayang yang ada di Gunung Banyak Jalan Songgokerto Kec. Batu. Sebagian pembaca mungkin sudah mengetahui objek wisata Paralayang, namun saat ini bukan hanya paralayang saja yang menjadi atraksi utama, tetapi ada spot asyik di dekat wisata paralayang yakni Omah Kayu.
Omah Kayu memiliki konsep rumah dengan bahan kayu yang kuat dan kualitas yang bagus. Didirikan di atas pohon pinus pada lereng bukit. Pemandangan indah dari masing-masing ruangan di Omah Kayu inilah yang menjadi daya tarik utama para tamu untuk menginap atau sekedar berfoto-foto.

2. Taman Kelinci, spot unik ala The Hobbit

http://ilovemalang.net/wisata-malang/wow-ternyata-ada-desa-hobbit-di-malang-raya/

Taman Kelinci terletak tidak jauh dari kawasan spot wisata paralayang dan Omah Kayu. Lokasinya berada di Jalan Paralayang Desa Pande Sari Kec. Pujon, Kab Malang. Taman Kelinci mengusung konsep taman alam film The Hobbit. Di sini kita bisa menjumpai spot menarik seperti : Taman Kelinci, Kamoeng Cafe, Wisata Petik Stroberi dan Pondok Susu Olahan. Untuk bisa menikmati kawasan kece ini kita cukup membayar tiket Rp 5000 per orang.

3. Peternakan Kuda Mega Star 

http://megaaningtyass.blogspot.co.id/2015/11/sunflower-garden-malang-jawa-timur.html

Peternakan ini berada di Jalan Langsep, Oro-oro Ombo, Kec. Batu. Di peternakan ini terdapat sekitar 50 ekor kuda yang sangat terawat kondisinya. Ada kuda besar dan ada pula yang berukuran sedang..
Harga tiket masuk peternakan ini adalah Rp. 25.000, tapi jika kita ingin naik kuda membayar lagi sekitar Rp 50.000. Jika hanya ingin foto-foto dengan kuda, tapi tidak naik maka kita tidak perlu membayar lagi.

Selain berfoto dengan kuda juga bisa berfoto di kebun bunga matahari. Jika Anda beruntung akan mendapati bunga matahari yang sedang mekar. 


4. Bukit Bulu


https://malangstrudel.com/bukit-bulu-coban-rais-keren-banget.html

Bukit Bole terletak di kawasan Coban Rais, tepatnya di Desa Oro-oro, Kota Batu dengan jarak tempuh sekitar 6,4 Km dari pusat Kota Batu atau memakan waktu sekitar 20 menit. Bukit Bulu menawarkan pemandangan alam dari ketinggian dengan spot utamanya yaitu gardu pandang. Untuk bisa menikmati kawasan ini kita cukup membayar tiket Rp 7.000/orang/

5. Spot Ayunan Bukit Bulu


https://www.facebook.com/dui.poenya

Kalu ke Bukit Bulu Coban Rais, jangan cuma foto-foto di spot gardu pandangnya saja, tapi cobalah foto di spot ayunannya juga. Spot yang satu ini cocok buat kamu yang suka wisata adrenaline. 

6. Spot Gardu Pandang Coban Rais

https://www.facebook.com/dui.poenya

Jika kamu ke Coban Rais jangan lupa foto di gardu pandangnya. Lokasinya tak jauh dari bukit bulu, yaitu di kawasan Coban Rais, Desa Oro-oro Kota Batu. Spot yang yang satu ini adalah spot favorit di Coban Rais.


7. Kampung Warna-warni Jodipan


www.umm.ac.id/

Di Kota Malang terdapat sebuah kampung yang dulu dianggap kumuh tapi sekarang berubah menjadi sebuah kampung yang disulap menjadi warna-warni. Di sini kita akan melihat Malang dari sudut pandang lain. Terdapat juga kampung 3D dengan lukisan-lukisan 3D di setiap dinding. Kalian yang berwisata ke Malang wajib mampir kesini.


Baca selengkapnya

Awas Bahaya Petir di Puncak Gunung!!

Mendaki gunung menjadi aktivitas yang sangat populer saat ini yang dilakukan semua elemen masyarakat, entah yang muda, remaja, dewasa ataupun yang tua. Mendaki bukanlah olahraga yang mudah dan aman, banyak sekali resiko dan bahaya yang sewaktu-waktu akan mengancam keselamatan kita, baik itu hipotermia, bahaya tersesat, ataupun hilang dan yang terparah meninggal dunia.


Baru-baru ini di akhir tahun 2016 banyak sekali korban dari aktivitas pendakian, yang paling tragis adalah bahaya petir. Perubahan musim dan cuaca yang tak menentu adalah salah satu penyebabnya. Sudah sekitar 4 orang menjadi korban dari cuaca yang tak menentu. Sebelumnya di gunung Arjuno satu orang meninggal dunia karena tersambar petir. Kemarin akhir desember 2016, 3 orang tersambar petir di Pos 7 Gunung Slamet dan dikabarkan 1 orang meninggal dan yang lain kritis.

Dari hal-hal di atas ada sedikit tips-tips untuk menghindari bahaya petir di gunung :

1. Jangan berada di padang rumput yang luas yang terbuka.
2. Jangan berada di puncak gunung atau punggungan bukit saat kondisi cuaca tidak memungkinkan. Sebisa mungkin jauhi atau jangan berdiam diri dari tempat-tempat di atas untuk mengurangi resiko tersambar.
3. Hindari pohon atau objek yang berdiri sendiri. Jika berdiri di dekatnya saat petir menyambar maka anda juga akan terkena arus listrik yang mengalir di tanah.
4. Jangan pakai aksesoris apapun yang menggunakan bahan metal karena merupakan penghantar listrik yang akan menangkap kilat.
5. Hindari penggunaan peralatan yang mengandung gelombang dan memantulkan radiasi elektromagnetik seperti HP atau GPS. Jika di tempat terbuka pastikan mematikan peralatan tersebut.
6. Jika memang terperangkap oleh petir di tempat terbuka, segeralah ambil posisi jongkok dengan kedua kaki dengan tumit bersentuhan. Tutup telinga dengan sikut yang menyentuh lutut. Setelah itu tundukkan kepala serendah-rendahnya tanpa menyentuh tanah. Dengan cara itu petir yang menyambar akan mengalir kedalam tubuh, namun apabila kedua tumit terbuka petir akan menloncat ke dalam tubuh.
7. Pakailah alas seperti matras, tikar atau bahan anti konduktor lain. Jangan sampai bersentuhan dengan tanah langsung.
8. Jika berada di dalam grup pendakian atau tempat camp yang ramai, pastikan mendirikan tenda tidak terlalu berdekatan. Buatlah sedikit jarak agar jika tersambar petir tidak langsung tersambar dan yang lain bisa memberikan pertolongan.
9. Di alam bebas tempat yang baik untuk menghindari sambaran petir adalah tempat yang tertutup dan banyak pohon, jadi carilah tempat yang ditumbuhi banyak pohon saat cuaca tidak memungkinkan.
10. Dari tips-tips di atas yang paling penting adalah selalu berdoa dan mengingat sang-Pencipta. Pasrahkan semua pada yang membuat kehidupan.

Itulah tips-tips yang bisa kami  berikan, semoga bermanfaat dan semoga selalu berada dilindungan-Nya saat melakukan aktivitas pendakian. Amiin.
Baca selengkapnya