Thursday, 12 February 2015

Tentang Cewek Pendaki, Tentang Mimpi-mimpi, Tentang Kamu!




Jika ada yang bilang obat paling mujarab untuk memulihkan hati yang patah adalah jatuh cinta lagi saya adalah kelompok orang yang sepakat. Jika ada yang bilang obat yang paling manjur untuk menyembuhkan luka lebam hati adalah berpetualang, saya juga adalah kelompok orang yang sangat sepakat. Dan dia membuat saya mendapatkan dua hal tersebut dalam sosoknya. Ya dia Cewek Pendaki yang selalu saya cari sebagai tempat saya pulang dan melabuhkan hati.


Dia mungkin memang bukan sosok yang selalu mengirimkan pesan-pesan penuh cinta setiap hari atau mengirimkan kata-kata manis, namun dia adalah orang yang selalu mengirimkan pesan pendek dari puncak gunung maupun saat kembali ke pos pendakian. Dan pesan-pesan itu jauh lebih manis dari semua kata romantis.


Dia memang bukan sosok yang selalu mengajak saya bercumbu di tempat-tempat tinggi nan indah di penjuru nusantara, namun dia adalah sosok yang selalu merelakan saya pergi kemanapun karena tuntutan profesi atau hanya sekedar ambisi menaklukkan puncak-puncak tertinggi. Meski kadang ada ketidakrelaan di matanya, tapi dia selalu berujar "Pergilah, Aku menantimu di sini".


Dia memang bukan sosok yang selalu mendukung mimpi-mimpi saya. Ada kalanya dia mengerutkan dahi dan berujar "Tidak selamanya kita bisa memperjuangkan idealisme, ada kalanya kita terbentur oleh realita. Ini bukan masalah menyerah, tapi ini realistis".

Lantas saya sadar justru sosok seperti dialah yang saya perlukan. Dia bukan sosok wanita yang hanya memperhatikan dan mengkhawatirkan saya saat menjejak bumi.

Dia memang bukan sosok yang mampu mengerti dunia secara sempurna. Acapkali dia bengong kala saya berkisah tentang ini itu. Namun justru itu ketidakmengertiannyalah yang membuat dunia kami berdua semakin lebar dan berwarna. Saya banyak belajar tentang dunianya dan dia mencoba memahami dunia saya.


Dia memang bukan sosok sempurna, tapi justru dia melengkapi saya.


Bersamanya hidup tak melulu indah. Banyak kepedihan hidup yang nanti akan kami alami. Bahkan kerap dihadapkan dengan pertarungan hidup yang nyaris membuat tersungkur. Namun dia selalu berhasil membuat saya percaya bahwa selama kami berdua dan bersama, tak ada yang perlu ditakuti. Disini saya percaya bahwa menertawakan kegetiran hidup akan semakin memperindah langkah.

Dia adalah orang yang merelakan saya melangkah pergi dan dengan percaya diri memiliki keyakinan bahwa semua yang pergi pasti kembali. Dan dia adalah salah satunya sosok yang mampu menyediakan rumah ternyaman bernama hari sebagai tempat saya pulang dan berlabuh. Banyak hati yang saya jumpai ditiap langkah hidup, namun hanya dia yang mampu membuat saya tidak ingin berpaling lagi.


Dia adalah orang yang nantinya akan menemani saya untuk terus berjalan meskipun itu berat dan melahkan. Dia yang akan selalu mengulurkan tangannya ketika saya terjatuh dan dia adalah orang yang mau dan terus menyayangi saya walaupun dalam keadaan seperti apapun.


Tak peduli seberapa jelek saya nanti, seberapa tua saya nanti, hati ini takkan pernah tua dan Tetaplah Menjadi Kamu wahai Dewi Hatiku!




Bagikan

Jangan lewatkan

Tentang Cewek Pendaki, Tentang Mimpi-mimpi, Tentang Kamu!
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.