Sunday 12 April 2015

Kerinduan Akan Mendaki Gunung

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya "Apa sih enaknya naik gunung ? Padahal mendaki itu capek, dan harus berjalan jauh, masih enakan di rumah" Banyak orang beranggapan mendaki itu adalah sebuah aktivitas yang kurang kerjaan dan buang-buang waktu, apalagi terkadang juga membahayakan keselamatan. Bagi orang yang memang tidak suka dengan kegiatan yang menantang dan memerlukan usaha yang keras hal itu memang wajar.

Kegiatan mendaki gunung memang penuh seni dan itu semua hanya bisa dipahami oleh mereka yang suka dan pernah mendaki gunung. Padahal bayangkan sendiri mendaki gunung itu harus susah payah membawa tas besar berat, terus berjalan jauh, tapi semua itu seni bagi mereka yang bisa memahaminya. Buat mereka itu adalah arti sebuah pengorbanan besar.



"Mendaki gunung adalah perjalanan hati untuk menaklukkan dirimu sendiri"

Mendaki gunung itu adalah sebuah perjalanan untuk menaklukkan hati dan diri sendiri. Dimana kita harus bisa mengontrol diri disaat lelah dan bagaimana menyemangati diri disaat akan menyerah. Saat mendaki gunung kita harus bisa mendobrak zona nyaman kita. Tentu saja karena di gunung tidak akan sama seperti di rumah. Disaat udara dingin, air yang terbatas dan kondisi fisik yang mulai lelah, kita harus tetap tegar dan tidak boleh menyerah. Kalau kita gak bisa keluar dari zona nyaman, kemungkinan besar kita akan gagal untuk sampai di puncak dan akan berhenti di tengah jalan. Hanya dengan mengalahkan ego dalam diri, barulah kita layak untuk menggapai puncak-puncak tertinggi.

"Mendaki membuat kita berusaha lebih percaya pada diri sendiri"

Mendaki gunung berarti kita harus berhadapan dengan alam bebas dan meninggalkan peradaban jauh di belakang kita. Gak ada lagi yang namanya serba ada dan serba praktis. Ini alam dan kita harus berusaha mandiri. 
Di gunung kita akan merasakan rasanya menjadi manusia seutuhnya, maksudnya kita harus mengandalkan dan menggunakan segala indra kita seluruhnya dengan baik dan secara penuh. Yang bisa kita andalkan adalah diri sendiri, menggunakan tangan dan kakimu untuk mencapai titik yang lebih tinggi.


"Menghargai hal sederhana yang sering terlupakan"

Naik gunung bisa membuat kita mensyukuri banyak hal remeh yang biasanya luput dari perhatian kita. Hal-hal remeh yang kadang menentukan hidup dan mati kita di atas gunung. Misalnya saja air, ketika persediaan air sudah menipis dan menemukan sumber air itu rasanya sudah berasa senang sekali. Padahal bayangkan jika di rumah tinggal ambil saja.
Kita juga bisa mensyukuri makanan yang kita masak meski tidak terlalu matang, tidak terlalu enak. Kita dapat mensyukuri cuaca yang cerah ketika mendaki di musim hujan. Semua hal tak luput dari rasa syukur ketika berada di tempat yang biasanya nyaman kini berada di tempat yang semuanya terbatas.


"Ketika kita selalu kembali, bahkan gunung yang sama"

Mungkin kita sering merasa heran jika melihat pendaki lain yang mendaki gunung yang sama berulang kali. Mungkin yang didaki memang gunung yang sama, tapi selalu ada pengalaman yang berbeda setiap kali mencapai puncaknya. Bisa berupa jalur pendakian yang berbeda, kondisi cuaca maupun interaksi dengan manusia-manusianya. Pengalaman inilah yang membuat gunung terus didaki meskipun berulang kali.


"Dihadapan alam kita merasa lemah dan kecil"

Kita sebagai manusia sering kali jumawa. Kita sering merasa bahwa diri kita adalah makhluk yang tinggi dan mulia sehingga merasa bisa berkuasa atas alam dan isinya. Gunung adalah secuil surga istimewa yang gak hanya menyajikan panorama luar biasa namun juga mengingatkan kita bahwa kita tak lebih dari setitik debu di hadapan semesta ciptaan-Nya.

"Melihat dan menyadari bahwa dunia masih mempunyai tempat yang luar biasa untuk dijelajahi"

Pemandangan dari puncak gunung sanggup menyihir dan menghinotis siapa saja yang melihatnya. Langit dan  bumi bertemu di batas cakrawala dan menyajikan panorama yang membuat kita semua terkesima. Titik tertinggi yang bisa kita pijak ini memberikan sudut pandang yang lain dan tak biasa dimana membuat kita mengerti masih ada tempat istimewa yang bisa kita datangi. Itulah mengapa mendaki tak pernah membosankan dan kita sebagai pendaki tak pernah berhenti mengunjungi puncak-puncak tertinggi.

"Mendaki membuat kita semakin cermat, karena keberhasilan ditentukan saat kita bisa pulang dengan selamat"

Mendaki gunung memang membutuhkan kekuatan fisik dan tekad yang kuat. Memanggul tas besar sambil berjalan berkilo-kilo meter nan jauh, menempuh medan yang curam dan berbahaya, belum lagi ditambah dengan kondisi cuaca yang kadang tak bersahabat dan sulit diprediksi membuat perjalanan pendakian dianggap sebagai kegiatan orang-orang sinting yang nekad dan bosan dengan hidup.
Tapi mereka yang fisik dan tekadnya sudah ditempa berbagai medan dan kondisi alam mengerti bahwa naik atau mendaki gunung bukanlah soal kenekadan untuk semata menaklukkan alam, melainkan bagaimana caranya kembali pulang dengan selamat. Ingatlah bahwa puncak bukanlah akhir dari perjalanan kita. Puncak masihlah setengah dari perjalanan kita karena masih ada perjalanan untuk pulang.

"Pendakian membuka mata kita tentang artinya usaha"

Sekecil apapun langkah kaki kita, semesta akan menghargai setiap upaya yang kita keluarkan. Kemegahan gunung-gunung yang menjulang sudah tampak dari kejauhan. Sebagai manusia kadang nyali kita menciut dibuatnya "Bisakah sampai di puncak?". Puncak gunung akan selalu menjadi sebatas angan dan takkan pernah tergapai jika kita enggan untuk memulai melangkahkan kaki. Kita sadar bahwa setiap langkah kaki kecil punya peran besar untuk mengantarkanmu menuju puncaknya. Setiap hal besar sesungguhnya dimulai dari sesuatu hal kecil.

"Mendaki membuat kita mengerti arti persahabatan dan kesetiakawanan"

Mendaki gunung menguji seberapa kesabaran dan solidaritas kita. Ketika mendaki gunung bersama teman-teman kita, tentunya kita tidak boleh egois. Misalkan saja ada teman yang kelelahan, disitu kita jangan sampai meninggalkannya hanya karena kita masih kuat. Alangkah lebih indahnya jika kita bisa mencapai puncak bersama-sama, karena bukan tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan andai saja kita meninggalkan teman yang kelelahan.

"Sepulang mendaki akan selalu terkenang kegigihan berjuang, kerendahan hati dan kehangatan pribadi yang akan selalu terbawa pulang"

Sebagai manusia yang mempunyai mimpi dan keinginan kita pasti membutuhkan sebuah pencapaian dari keinginan tersebut untuk membuat hidupnya bermakna. Mendaki gunung bukanlah sekedar jalan-jalan biasa bersama teman atau orang terkasih. Perasaan luar biasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata tumpah begitu saja saat kita berhasil mencapi puncaknya. Ini bukanlah pencapaian yang bisa kita dapatkan di tempat lain, melainkan sesuatu yang dibayar dengan langkah kaki, peluh serta semangat yang selalu berkobar.



Bagikan

Jangan lewatkan

Kerinduan Akan Mendaki Gunung
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.