Thursday 23 April 2015

Separuh Hidupku di Yogyakarta

Yogyakarta, yah itulah sebuah tempat di mana separuh hidup dan mimpi-mimpiku tumbuh dan tercipta, dimana hari-hariku pernah dihabiskan dan terlewati.
Yogyakarta, kota dimana banyak orang memimpikan untuk tinggal di dalamnya. Kota dengan beribu budaya dan wisata yang masih tetap terjaga.




Tak pernah terpikirkan bisa menghabiskan sebagian hidupku disini, serasa ini masih halusinasi saja. Dari awal aku memang pernah memimpikan untuk melanjutkan pendidikanku di Yogyakarta. 
Dan kini mimpi kecil itu nyata, sudah hampir 2 tahun ku habiskan waktu-waktuku di kota budaya ini. Memang tak di universitas negeri ternama, tapi disini banyak hal yang kutemukan yang mungkin tak kudapatkan di sekolah lain. Keinginan menggapai cita-cita dengan menuntut ilmu di universitas negeri memang ada sejak awal, tapi aku yakin ini adalah pilihan terbaik buatku. Yang lebih terpenting lagi aku bangga sekolah di tempat ini.



Memang seperti tak terasa waktu berjalan, dan ternyata aku sudah cukup lama hidup di kota ini. Awalnya memang sangat terasa berat dimana aku harus meninggalkan rumah dan jauh dari keluarga yang seumur hidupku baru pertama ini. Meninggalkan kebiasaan dan keseharianku disana dan kini harus beradaptasi dengan hal baru yang ada disini. Meninggalkan teman-teman yang biasanya selalu ada di keseharian. Meninggalkan tempat nyaman yang biasanya aku datangi. Ini semua berat sekali buatku.

Jauh dari keluarga dalam waktu yang cukup lama membuatku terkadang sering merindukan rumah. Baru sebentar saja aku sudah teringat dan ingin kembali. Rasanya hari-hari disini terasa begitu lama. Setiap hari hanya bisa memandangi jadwal dan kalender berapa lama lagi aku harus bertahan dan berapa lama lagi aku harus menunggu untuk pulang.

Semua itu kini mulai berubah dan semuanya sudah mulai terbiasa. Ketika disini aku menemukan hal baru yang kini aku senangi. Menemukan teman-teman baru, menemukan teman yang sudah seperti sahabat atau bahkan saudara. 
Aku mulai mengerti bahwa perjalanan hidup tidak selamanya pada satu tempat, bisa saja di tempat lain yang akan terus berganti dimana itu. Yah ini mungkin memang jalan sang Pencipta agar ku hidup lebih mandiri dan tak semuanya mengandalkan orang tua. Mungkin ini cara untuk membuatku lebih berkembang dan ini seakan pelatihan tuk menjadi hidup lebih dewasa.

Disini aku banyak mengenal hal baru dari apa itu angkringan, sego kucing, wedang ronde, burjo dan masih banyak lagi. Aku gak tau apa itu burjo, awalnya aku kira itu bubur kacang ijo haha. Aku gak tau apa itu angkringan, Bagaimana rasanya berbahasa ala logat orang Jogja yang bahasanya sedikit berbeda dengan aku yang asli orang Malang. 
Menggunakan kata piye, kowe, bocah haha, Awalnya memang sedikit aneh dan serasa bukan diriku, makhlum kalau orang Malang memang sedikit keras bahasanya, nah kalo disini harus penuh dengan kelembutan dan kemedokan. Disini aku jadi mengerti itu semua.

Tak lama lagi aku akan meninggalkan tempat ini, meninggalkan semua hal-hal yang pernah terjadi disini untuk kehidupan baru di kampung halaman atau bahkan mungkin di tempat lain. 
Bila bisa aku ingin sekali menjalani dua kehidupan di sini dan di rumah. 

Bagaimanapun ini sudah seperti rumahku. Semua sudah seperti keluarga dan saudara. Akan terasa begitu berat rasanya ketika nanti harus meninggalkan semua yang pernah terjadi dan terkenang disini. Meninggalkan teman-teman disini yang mungkin akan sulit untuk bertemu kembali atau bahkan takkan ketemu lagi.




Ini semua memang kehidupan dimana perpisahan itu akan selalu terjadi di setiap kita hidup dengan orang lain. Semua akan bertemu dengan sebuah kalimat selamat tinggal. Dimana itu adalah hal yang paling kubenci dikehidupan. 



Terima Kasih Yogyakarta 

Karena kau telah menampungku disini.
Terima kasih memberikan tempat tinggal dan kehidupan baru
Terima kasih telah memberikan keluarga dan teman baru
Sungguh ini adalah puncak kesedihanku ketika diriku nanti takkan melewati keseharian disini lagi

Saat nanti diriku harus meninggalkannya dan tak kembali
Saat semua hanya akan tersisa memori-memori di sudut ruang
Hanya akan ada tengokan ke belakang tentang ingatan
Hanya akan ada gambar akan halusinasi masa lalu itu
Suatu saat tentunya aku akan datang kembali

Entah menjadi bagian kota ini lagi 
atau hanya sekedar sebagai wisatawan
yang ingin mengenang bahwa dirinya dulu pernah tinggal disini.
Ku harap kau menerimaku lagi dengan senang hati

Sekali lagi Terima Kasih Yogyakarta, aku bahagia pernah hidup disini dan bangga pernah menjadi bagian dari kota ini :D


Bagikan

Jangan lewatkan

Separuh Hidupku di Yogyakarta
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

2 comments

Tulis comments
avatar
21 June 2016 at 00:12

Jogja akan tetap istimewa, mengukir cerita dan cinta.. serta selalu membisik untuk segera datang ke kota itu lagi.

Reply
avatar
21 June 2016 at 05:51

haha sip sip, betul sekali mbak nya :D

Reply